Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pedagang, Ngomel-ngomel Harga Telur Naik, Ibu-ibu Tetap Beli

Sikap yang demikian tersebut ditujukan ibu rumah tangga sebagai bentuk protes akibat tingginya harga telur saat ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kata Pedagang, Ngomel-ngomel Harga Telur Naik, Ibu-ibu Tetap Beli
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Pedagang menata telur ayam di salah satu toko grosir sembako di pasar tradisional Terong, Rabu (18/7). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan intervensi pasar untuk mengendalikan harga telur jika dalam sepekan mendatang harga telur tidak kunjung turun. tribun timur/muhammad abdiwan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya harga telur membuat resah pembeli, terutama mereka para ibu rumah tangga yang kerap berbelanja kebutuhan pokoknya di pasar.

Tak ayal keresahan para ibu rumah tangga itu diungkapkan lewat tawar-menawar harga dengan pedagang

Sikap yang demikian tersebut ditujukan ibu rumah tangga sebagai bentuk protes akibat tingginya harga telur saat ini.

Satu di antaranya dirasakan Mustain seorang pedagang telur yang tak jarang mendapat protes langsung dari ibu-ibu lantaran harga jual telurnya yang tinggi.

"Iya kalau ibu-ibu mah pasti ada saja yang tetap nawar karena harganya memang tinggi, jadi suka ditawar lagi," kata Mustain di Pasar Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).

Baca: Bang Dailami: Miris, Ibu-Ibu Berdesakan Beli Telur Pecah

Ia sendiri saat ini menjual telur dengan harga berkisar antara Rp 27 ribu - Rp 28 ribu per kilogram.

Berita Rekomendasi

"Itu memang harga tertingginya segitu, kalau stabil biasanya cuma Rp 22 ribu per kilogram," ujar Mustain.

Meski banyak ibu yang mencoba menawar, lanjut Mustain, ia tak bisa lagi mengurangi harga telur yang sudah merupakan harga pas untuk dijual eceran tersebut.

"Memang harganya segitu, tapi ibu-ibu juga akhirnya tetap beli karena mau enggak mau ya sudah jadi kebutuhan pokoknya juga," katanya.

Ia menambahkan, jika naiknya harga telur juga berimbas pada turunnya angka penjualan.

Sebelumnya Mustain mengatakan, jika kelonjakan harga sudah terjadi sejak gelaran Pilkada Serentak 2018 berlangsung yaitu pada Rabu (27/6/2018) lalu.

Harga telur yang sebelumnya berkisar di angka Rp 23 ribu - Rp 24 ribu per kilogram terus mengalami kenaikan hingga harga tertinggi di Rp 28 ribu per kilogram.

"Mulai pilkada kemaren tanggal 27, itu pas malamnya harga naik. Besok naik seribu, naik lagi besoknya seribu, sampai sekarang harga masih tertinggi Rp 28 ribu," jelas Mustain.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas