Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Faktor Ketersediaan Air Irigasi Faktor Kunci Sukses Pencapaian Target Produksi
Kementerian Pertanian optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan pada 2045. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapainya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan pada 2045. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapainya adalah dengan optimalisasi irigasi pertanian.
Dengan adanya jaminan ketersediaan air yang baik maka petani akan bisa menanam kapan saja, sehingga produksi pertanian mudah untuk ditingkatkan.
Berdasarkan analisis dan tinjauan lapangan, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, faktor ketersediaan air irigasi merupakan faktor kunci sukses pencapaian target produksi.
Sedangkan Dirjen PSP Kementan Pending Dadih menegaskan bahwa “tanpa air, pertanian tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan memberi hasil optimal. Air mutlak bagi petani. Air menjadi kebutuhan mutlak bila ingin meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembadaberas”.
Salah satu jenis irigasi yang saat dikembangkan oleh Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan. Prinsip dari Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan adalah : 1) Mengambil air dari sumber (diverting); 2) Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying); 3) Mendistribusikan air kepada tanaman (distributing); 4) Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).
Sedangkan tujuan dari Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan adalah: a) Memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak; b)Meningkatkan intensitas pertanaman dan/atau luas areal tanam; c) Meningkatkanproduktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani; d) Memanfaatkanpotensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun nondaerah irigasi.
Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Walupun posisi airnya dibawah permukaan lahan pertanian tidak masalah, karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya. Dengan demikian lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara grafitasi masih bisa mendapatkan air irigasi.
Jenis-jenis sumber air permukaan yang biasanya digunakan antara lain sungai, danau, situ/embung, saluran pembuang dankolam air lainnya. Jika terdapat sumber air yang posisinya berada diatas lahan usaha tani akan lebih baik, karena tinggal menyalurkannya secara grafitasi ke lahan pertanian dengan menggunakan pipa (irigasi perpipaan).
Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala/kekurangan air irigasi terutama pada musim kemarau.
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi/conjunctive use di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non daerah irigasi/tail end.
Hal ini diharapkan dapat menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produksi/produktivitas.
Sejak tahun 2016 – 2017 jumlah Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan focus untuk mendukung komoditas tanaman pangan sesuai program UPSUS PAJALE yang telah dilaksanakan sebanyak 2.038 unit untuk mendukung komoditas tanaman pangan yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan areal lahan yang dilayani sekitar40.760 Ha.
Sedangkan mulai tahun 2018, kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan mendukung semua komoditas pertanian (tanaman pangan, Hortikultura,perkebunan dan peternakan) dengan alokasi kegiatan sebesar 1.071 unit.
Irigasi perpompaan dan perpipaan ini, per unitnya minimal dapat melayani areal sawah seluas 20 ha.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, pemerintah memberikan bantuan dana melalui tranfer langsung ke rekening kelompok yang memenuhi syarat baik teknis maupun administrasi.