Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Faktor Ketersediaan Air Irigasi Faktor Kunci Sukses Pencapaian Target Produksi
Kementerian Pertanian optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan pada 2045. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapainya
Editor: Toni Bramantoro
Sedangkan pelaksanaan fisik dilakukan oleh kelompok tani penerima manfaat tersebut secara padat karya yang dibimbing oleh petugas pertanian yang ada didaerah.
Mengingat ketersediaan sumber air permukaan yang masih besar, maka irigasi perpompaan dan perpipaan masih terbuka lebar untuk dimanfaatkan sebagai solusi ketersediaan air irigasi terutama di lahan tadah hujan. Pada lahan tersebut, yang saat ini umumnya ditanami sekali dalam setahun bisa meningkat menjadi dua atau tiga kali.
Dengan peningkatan Indeks Pertanaman tersebut maka peningkatan produksi padi pertahun bisa meningkat 50%
Sementara itu Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Pending Dadih mengatakan, khusus untuk kegiatan air irigasi, pada tahun 2018 akan difokuskan pada optimalisasi pemanfaatan sumber air untuk meningkatkan intensitas pertanaman (IP). Untuk itu, dia meminta bila ada daerah yang memiliki potensi sumber air agar mengajukan
kegiatan irigasi.
"Bila lokasi sumber air cukup jauh dari lahan, bisa mengajukan kegiatan pipanisasi. Bahkan kalau perlu pompa air akan disiapkan," ujar Pending Dadih.
Pending meyakini dapat mengantisipasi potensi kekeringan yang biasa terjadi di beberapa wilayah di Indonesia saat ini khususnya pada bulan Juli – September 2018.
"Sudah banyak petani di Indonesia yang merasakan manfaat dari kegiatan pengembangan irigasi perpompaan dan perpipaan ini. Komentar dan respon positif dari petani juga banyak bermunculan," kata Pending.
Salah satunya adalah dari Gapoktan Mulya yang berlokasi di Desa Pringkasap Kecamatan Pabuaran Subang yang mendapatkan kegiatan irigasi perpompaan Tahun 2017. Pak Yon Bawono sebagai ketua Gapoktan menyampaikan bahwa irigasi perpompaan ini sangat bermanfaat dan terbukti dapat mengatasi kebutuhan air irigasi untuk petani.
Posisi sawahnya yang berada di ujung daerah irigasi sering tidak kebagian air, terutama pada musim kemarau. Sedangkan terdapat sumber air dari sungai yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi. Bantuan 1 unit kegiatan pompanisasi dari Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana tersebut digunakan untuk pembelian pompa air dan mesin penggerak, bangunan rumah pompa dan pipanisasi untuk distribusi air.
Kegiatan tersebut pada saat ini bermanfaat untuk meningkatkan ketersediaan irigasi dan meningkatkan luas areal tanam padi. Pada saat kemarau petani bisa menanam padi lagi.