Demi Kurangi Beban Bantar Gebang, Pemprov DKI akan Gandeng Swasta untuk Pengolahan Sampah
Untuk pengelolaan ini, PT MET akan membawa dana sendiri (investasi), sehingga Pemprov DKI tidak perlu mengeluarkan anggaran
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Multi Energi Terbarukan (MET) telah mengajukan proposal untuk mengelola sampah yang menumpuk di TPST Bantar Gebang ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dengan menggunakan sistem quasy pyrolysis, PT MET mengklaim mampu mengubah sampah Bantar Gebang menjadi energi listrik hingga 165 MW, air infus, dan air minum.
Baca: jawab Kritik Warga soal Kontainer Asian Games di Trotoar, Sandiaga: Karena Akses yang Terbatas
Untuk pengelolaan ini, PT MET akan membawa dana sendiri (investasi), sehingga Pemprov DKI tidak perlu mengeluarkan anggaran.
Mendengar hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyambut baik ketertarikan pihak swasta yang ingin bekerjasama membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan sampah di Bantar Gebang.
"Jawabannya sangat tertarik. Karena kami sudah menerima 2 sampai 3 proposal. Dan sekarang di proses di dinas lingkungan hidup," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Senin (6/8/2018).
Dengan lebih dari 20 juta ton sampah kapasitas yang saat ini ditampung disana, diperkirakan Bantar Gebang hanya sanggup menampung limbah masyarakat itu dalam beberapa tahun ke depan saja.
"Proses keterlibatannya akan mengikuti bentuk aturan yang ada, misalkan dalam bentuk kerja sama atau pengelolaan bersama," ujar Sandi.
Baca: Hakim Tolak Praperadilan Status Tersangka Luna Maya dan Cut Tari dalam Kasus Video Ariel!
Pemprov DKI akan berfokus pada penyelesaian masalah sampah langsung dari sumbernya dengan mengajak keterlibatan publik agar beban Bantar Gebang dapat berkurang.
Sandi juga mengatakan akan membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) di empat zona lainnya setelah sebelumnya sudah di mulai di Sunter, Jakarta Utara.