Penghuni Rusun Marunda Keberatan Harga Sewa Naik 20 Persen
Mereka yang keberatan khususnya penghuni terprogram atau penghuni yang direlokasi dari tempat lain
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Ya keberatan lah. Sehari aja ongkos 70 dikali sebulan. Belom buat makan, habis buat itu aja," katanya.
Saijah, penghuni yang direlokasi dari Waduk Pluit menyatakan, ia sudah menunggak hingga Rp 2 juta lebih selama empat tahun menghuni Rusun Marunda Blok A8.
Dirinya juga merasa sangat keberatan apabila kebijakan yang menaikkan harga sewa rusun akan dijalankan nantinya.
"Kalo naik ya pusing saya, jni aja udah jadi pikiran. Berat banget, saya aja nunggak Rp 2 juta lebih," ucapnya.
Pemprov DKI Jakarta belum lama ini menaikkan tarif sewa 17 rumah susun sewa (rusunawa) di DKI Jakarta. Kenaikan itu ditetapkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 55 Tahun 2018 tentang Penyesuaian Tarif Retribusi Pelayanan Perumahan.
Baca: Hotman Paris Bakal Tolak Jika Ditawari Jadi Jubir Salah Satu Kubu di Pilpres
Kenaikan itu, berdasarkan pertimbangan pergub itu, sebagai bentuk penyesuaian. Tarif sebelumnya diatur di Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah.
"Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 145 ayat (2) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah, dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian tarif retribusi sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu dilakukan penyesuaian," demikian isi pergub itu.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Harga Sewa Naik, Warga Relokasi di Rusun Marunda: Belum Naik saja Kita Susah Bayar