Berhasil Diringkus Polisi, Pembegal Tukang Sate di Bekasi Mengaku Cari Korban secara Acak
"Kami sudah berhasil menangkap pelaku dari enam pelaku, satu yang kita tangkap yang mengambil handphone," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEW.COM, BEKASI - Polres Metro Bekasi Kota menangkap satu orang pelaku begal yang melukai penjual sate bernama Ahmad Yusron (19).
Peristiwa begal terjadi di Jalan Bintara 17, Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Selasa 7 Agustus 2018 lalu.
Aksi begal itu dilakukan Mustofa Abdillah Alias Tape (20), dan lima orang rekannya yang saat ini masih daftar pencarian orang (DPO).
"Kami sudah berhasil menangkap pelaku dari enam pelaku, satu yang kita tangkap yang mengambil handphone," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Indarto, Sabtu (18/8/2018).
Pelaku diringkus di rumah kontrakan yang berada di daerah Cakung, Jakarta Timur, Jumat (17/8/2018) kemarin, Polisi mengetahui keberadaan pelaku setelah melacak telepon genggam yang dirampas pelaku.
Komplotan itu, kata Indarto, merupakan residivis kasus serupa dan pencurian sepeda motor (curanmor).
Mereka biasa melancarkan aksi secara acak dengan mengendarai sepeda motor secara bergerombol dan mengincar korban yang terlihat lemah.
"Untuk di Bekasi Kota data kriminalnya tidak ada tapi untuk disekitar Jakarta kita mendengar bahwa dia residivis curanmor. Iya dia (pelaku) mencari (korban) secara acak, sasarannya yang dipikir ringan mudah diambil dia lakukan," katanya.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih memburu lima orang pelaku lainnya yang membacok korban Ahmad Yusron hingga menyebabkan luka dibeberapa bagian tubuh.
Dari tangan pelaku, Polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone berserta kardus milik Saiful Bahri dan satu potong baju warna hitam milik Ahmad Yusron.
Sebelumnya Ahmad Yusron seorang penjual sate dan seorang rekannya bernama Saiful Bahri diserang sekelompok pemuda.
Awalnya Yusron dan Saiful tengah duduk-duduk di sebuah Warteg di Jalan Bintara 17, usai berjualan sate.
Ketik pukul 03.00 WIB, sekelompok pemuda menggunakan tiga sepeda motor datang menghampiri korban.
Dua orang yang dibonceng lalu mendekat dan mengancam korban untuk menyerahkan telepon genggam.