Asian Games 2018 Mampu Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia kata Hamdi Muluk
Gelaran Asian Games 2018 sejauh ini berjalan lancar dan aman. Tidak hanya itu, Indonesia tidak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga sukses pre
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Asian Games 2018 sejauh ini berjalan lancar dan aman. Tidak hanya itu, Indonesia tidak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga sukses prestasi.
Sejauh ini Indonesia masih menempati peringkat empat dengan raihan 30 Medali Emas, 22 Perak, dan 36 Perunggu.
Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi ‘senjata’ untuk mementahkan pandangan negatif kaum radikal yang sejak awal selalu nyinyir dengan penyelenggaraan Asian Games 2018.
Juga mampu menjadi perekat persatuan dan kebangsaan dengan secara total mendukung perjuangan atlet-atlet Indonesia.
“Pandangan kelompok tersebut memang sempit. Makanya jadikan momen Asian Games ini untuk memerangi pandangan pandangan radikal itu. Buktinya apa yang mereka lakukan dengan menyebarkan fitnah dan propaganda semua ‘mentah’. Malah Asian Games ini mampu memperkuat persatuan dan kesatuan kita, bangsa Indonesia,” papar Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Hamdi Muluk, Msi, Rabu (29/8/2018).
Menurut Hamdi, tidak hanya Asian Games, hampir semua kegiatan yang dilakukan pemerintah Indonesia, juga ‘diserang’ kelompok radikal melalui akun mereka di media sosial maupun di situs media online. Mereka selalu ‘meniupkan’ narasi-narasi anti-Keindonesiaa yang menjadi bagian dari ideologi mereka, apakah itu yang berbasis agama maupun etnis.
Sala satu contohnya adalah mereka menilai acara pembukaan Asian Games 2018 tidak sesuai dengan ajaran islam karena memperagakan simbol-simbol dan banyak atlet yang menggunakan pakaian terbuka. Juga Asian Games juga tidak mempunyai empat terhadap bencana gempa bumi di Lombok.
Yang pasti, tegas Hamdi, even olahraga seperti Asian Games 2018 adalah pemersatu bangsa. Bahkan dengan olahraga, orang bisa melupakan perbedaan kepentingan politik.
“Dengan keberhasilan indonesia menjadi penyelanggara, bahkan juga capaian prestasi kita di beberapa cabang sangat menggembirakan. Ini menjadi modal dasar untuk merekatkan persatuan dan kebanggan kita akan Indonesia, juga mempertebal rasa cinta terhadap Indonesia,” urainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.