Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Emak-emak Kota Depok Tantang Debat Neno Warisman

Di beberapa e-flyer disebutkan jika debat terjadi maka acara debat itu sangat tepat jika bertajuk 'Debat Politik Emak-Emak Depok'.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Emak-emak Kota Depok Tantang Debat Neno Warisman
IST
E-flyer tentang rencana debat Novi Anggriani dan Neno Warisman 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - MELALUI akun facebooknya, Novi Anggriani Munadi, seorang politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Depok, mengkritisi kiprah Neno Warisman yang mobile berkampanye #2019GantiPresiden ke sejumlah daerah di Indonesia.

Menurut Novi apa yang diakukan Neno terlalu berlebihan.

Apalagi pengakuan Neno yang sudah tinggal cukup lama di Depok, menurut Novi seharusnya diikuti oleh langkah Neno dengan berbuat sesuatu untuk Kota Depok.

"Neno sebaiknya lebih peduli dengan pembangunan di wilayahnya yakni Depok dan turut mengkritisi kebijakan Pemkot Depok. Jadi tidak hanya keliling daerah untuk tagar 2019 ganti Presiden. Kritikan saya ini tidak sekedar pernyataan di media sosial Facebook saja. Sebab waktu ada yang tanya, apakah saya mau dan siap berdebat politik dengan Neno, Saya jawab, siapa takut," kata Novi kepada wartawan, Rabu (29/8/2018).

Menurut Novi yang juga aktifis perlindungan perempuan dan anak ini jika ada memfasilitasi berdebat politik dengan Neno, ia sangat siap.

"Menurut saya tagar 2019 ganti Presiden yang dikampanyekan Mba Neno hanya mencari sensasi dan memancing emosi publik. Terlalu banyak mudharatnya. Permasalahan bangsa yang sangat kompleks tak dapat disederhanakan dengan mengganti presiden. Bukankah energi Mba Neno lebih baik dicurahkan untuk mengkritisi masalah sosial di sekitarnya? Seperti di Depok, baru-baru ini ada kasus prostitusi di apartemen yang sudah sangat meresahkan warga,” papar Novi.

Novi siap jika isi materi yang didebatkan juga adalah pernasalahan sosial disamping politik.

Berita Rekomendasi

"Terpenting dalam perdebatan, ada aturannya, ada wasitnya dan hasilnya dapat diintisarikan sehingga bermanfaat bagi semua," kata Novi.

Meski, kritikannya terhadap Neno membuat Novi banyak mendapatkan 'serangan' dari pihak yang pro Neno, Novi menganggap itu bukan suatu tekanan. Menurutnya itu adalah proses diskursus dalam berdemokrasi.

"Ketika saya menyampaikan pendapat yang mengkritik Mba Neno atau Pemkot Depok, lebih banyak direspon dengan hal-hal yang tak berkaitan dengan kritikan saya atau out of topic. Tapi dari sana bukan berarti saya berhenti. Saya akan tetap menyampaikan pendapat saya dan berdiskusi buat tujuan menajamkan nalar dari banyak netizen yang merasa maha benar di media sosial pada era sekarang," kata Novi.

Baca: Gamer League of Legends di Asian Games ini Berpenghasilan Rp38 Miliar per Tahun

Hal itu katanya juga menjadi salah satu cara dirinya turut meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia.

"Baik dari tingkat lokal hingga nasional. Dan membentuk pemilih menjadi kritis terhadap para pemimpin publik," katanya.

Dari kritikan Novi terhadap Neno di media sosial, dan juga kesiapannya berdebat dengan Neno, sejumlah e-flyer tentang debat keduanya mulai bertebaran di media sosial.

Di beberapa e-flyer disebutkan jika debat terjadi maka acara debat itu sangat tepat jika bertajuk 'Debat Politik Emak-Emak Depok'.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas