Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW Setuju Penerapan Sistem Ganjil Genap Dilanjutkan Setelah Asian Games Usai

"IPW mencatat sebelum ada ganjil genap, perjalanan dengan mobil di pagi hari dari Bekasi Timur ke Semanggi (hanya 30 km) bisa mencapai 2,5-3 jam"

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
zoom-in IPW Setuju Penerapan Sistem Ganjil Genap Dilanjutkan Setelah Asian Games Usai
Alex Suban/Alex Suban
Polisi menilang pengendara mobil bernomor polisi genap saat pemberlakuan Pembatasan Kenderaan Ganjil Genap yang diperluas di Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (1/8/2018) pagi. Bila melanggar, biaya denda sebanyak Rp 500 ribu sesuai dengan Pasal 283 jo Pasal 106 ayat 1 UU No 22 tahun 2009 tentang UU Lalu Lintas Angkutan Jalan. (Warta Kota/Alex Suban) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan penerapan sistem ganjil genap selama Asian Games ternyata berhasil mengurangi kepadatan dan kemacetan lalulintas di Jakarta.

Untuk itu, ia meminta Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya untuk mendorong Pemprov Jakarta, agar melanjutkan penerapan sistem ini pasca Asian Games.

"IPW mencatat sebelum ada ganjil genap, perjalanan dengan mobil di pagi hari dari Bekasi Timur ke Semanggi (hanya 30 km) bisa mencapai 2,5 hingga 3 jam," ujar Neta, melalui keterangannya, Rabu (29/8/2018).

"Tapi dengan diterapkannya ganjil genap, waktu tempuhnya berkurang menjadi 1,5 hingga 2 jam," imbuhnya.

Selain itu kepadatan lalulintas Jakarta dinilainya berkurang drastis. Menurutnya, dari fakta ini bisa disimpulkan penerapan ganjil genap bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan ibukota Jakarta.

Untuk itu, kata dia, Dirlantas Polda Metro Jaya perlu mengevaluasi program genap ganjil selama ini agar berbagai kekurangan dan kelemahannya bisa dibenahi.

Baca: Merasa Dirugikan, Gedung Putih Siapkan Peraturan untuk Tundukkan Google

Berita Rekomendasi

Misalnya pemasangan rambu rambu yang maksimal, rekayasa lalulintas alternatif dan penambahan angkutan umum, sehingga masyarakat punya pilihan untuk bisa melakukan aktivitas di ibukota.

Lebih lanjut, Neta menyebut dengan berhasilnya penerapan genap ganjil di Jakarta, sudah saatnya pemerintah melakukan uji coba penerapannya di kota kota besar Indonesia, sehingga kemacetan parah di kota kota besar itu bisa di atasi.

"Berbagai terobosan perlu dirancang Polri bersama pemerintah untuk mengatasi kemacetan parah di berbagai kota di negeri ini. Sebab kemacetan parah tersebut sudah menimbulkan ekonomi biaya tinggi bagi masyarakat," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas