Ibu yang Dua Anaknya Tewas Akibat Tawuran di Kalibata Tak Kuat Ikuti Jalannya Persidangan
Tari tak kuasa menahan tangis saat mendengar anaknya tewas sekira pukul 2 dini hari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat bulan puasa lalu, Tari harus merelakan anak keduanya tewas usai terlibat tawuran di bilangan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
Tari tak kuasa menahan tangis saat mendengar anaknya tewas sekira pukul 2 dini hari.
"Saya diberitahu oleh teman anak saya bahwa anak saya tewas. Saya enggak tahu kejadiannya. Kemudian saya langsung menuju tempat kejadian," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (12/9/2018).
Kejadian itu persis terjadi beberapa hari menjelang bulan puasa.
"Empat hari sebelum lebaran anak saya tewas. Saya jujur syok. Tapi saya merelakan, biarin hukum yang berjalan. Saya berpegang banget pasti janji Tuhan selalu benar," katanya.
Terhitung, sebanyak tujuh pelaku yang menghabisi nyawa anaknya.
"Ada satu orang di bawah umur, sisanya anak muda semua. Jadi yang maju ke persidangan enam orang," ujar ibu yang memiliki tiga orang anak itu sambil mengusap air mata di pipinya.
Kini, para pelaku tengah menjalani proses persidangan.
Namun, Tari tak kuat menyaksikan jalannya persidangan itu.
"Saya serahkan ke persidangan, saya enggak kuat. Nanti kalau saya di ruangan itu malah enggak bisa maafin dan enggak ikhlas. Saya maafkan tapi jalani proses sesuai hukum saja," katanya dengan nada bergetar.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Anak Tewas Usai Tawuran di Kalibata, Sang Ibu Tak Kuat Saksikan Sidang