Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Senin (27/8/2018) silam tepat pada hari pengunduran diri resmi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sempat menyinggung bahwa program OK OCE merupakan primadona dan showcase bagi masyarakat DKI Jakarta.

Dilihat dari situs resmi OK OCE, jumlah total pendaftar sudah mencapai 51.656 orang.

Baca: Pengamat Ekonomi Sebut OK OCE adalah Contoh Kegagalan Program Sandiaga Uno

Di  Kecamatan Koja, Jakarta Utara sebagai kecamatan yang memiliki pendaftar paling banyak, yakni 1.610 orang.

Tribunnews.com mencoba menyambangi Kecamatan Koja dan sedikit berbicara kepada seorang pendamping OK OCE di sana.

"Coba ke Bu Sri," ujar Ketua Umum PGO OK OCE, Faransyah Agung Jaya lewat pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (13/9/2018).

Yang dimaksud Faran adalah satu dari empat pendamping OK OCE di Kecamatan Koja, Sri Sembiring (47).

Mengenakan kerudung abu-abu dan pakaian batik, Sri melemparkan guyon bahwa ibu-ibu yang mendaftar OK OCE di Kecamatan Koja adalah ibu-ibu zaman now.

"Harus cantik, pintar pakai lipstik. Kita ini entrepreneur loh harus keren. Nanti semisal kita mau pinjam modal ke bank pakai sandal jepit, apa bank mau?" ujar Sri saat ditemui Tribunnews di Sekretariat OK OCE Kecamatan Koja.

Dilihat dari jenis kelamin, para pendaftar OK OCE sebagian besar adalah perempuan, yakni dengan persentase sebesar 58,51 persen.

"Boleh dibilang Jakarta Utara itu di ujung, tapi di sini itu emak-emaknya keren," ujarnya.

Sri saat itu tengah melayani pendaftar perempuan bernama Anna Mardiana.

"Ini contoh ibu Anna. Dia jualan kue kering, terus juga salad, tapi salad yang dimodifikasi jadi lebih memiliki cita rasa indonesia," kata Sri yang langsung disambut tawa Anna.

Selain cantik, para ibu di Koja yang mendaftar OK OCE juga harus pandai menjual diri, meskipun bukan maksud menjual diri secara harfiah.