OK OCE di Kecamatan Koja, Ibu-Ibu Pendaftar Harus Tampil Cantik dan Pintar 'Jual Diri'
Tribunnews.com mencoba menyambangi Kecamatan Koja dan sedikit berbicara kepada seorang pendamping OK OCE di sana
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Tapi menjual diri dalam artian yang lain, misalnya presentasi produknya bagaimana, cara bicaranya harus memikat supaya nanti bisa dapat entah itu pemasaran atau modal usahanya," tambah Sri.
Namun, para ibu di Koja, dikatakan Sri, tidak ada atau belum yang melewati tahap sampai ke peminjaman modal usaha.
"Mereka lebih suka ke pemasaran. Misalnya sebulan sekali atau seminggu sekali diadakan bazaar atau pasar malam. Jadi mereka bisa taruh dagangan mereka," katanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Anna yang memang lebih membutuhkan pemasaran ketimbang modal usaha.
"Saya belum butuh modal," ujar Anna sembari tertawa.
Sri menimpali dengan acungan jempol dan berseru, "Bukti emak-emak zaman now!"
Baca: Eko Berencana Bawa Kasus Rumahnya yang Diblokade Tembok Tetangga ke Jalur Hukum
Di sisi lain, Sri juga sempat menyinggung terkait keberadaan OK OCE Mart yang belakangan tengah santer diberitakan tutup dan sepi pembeli di beberapa titik di Jakarta.
"Yang harus dibedakan itu gini ya, OK OCE baru berjalan belum sampai setahun. Nah, kalau OK OCE Mart itu kalau enggak salah sebelum peluncuran OK OCE sudah ada," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.