Kisah Wandi, Penarik Perahu Eretan yang Makan dan Tidur di Perahu
Pria yang sudah lima tahun menjadi penarik eretan ini mengatakan penghasilannya tak mencukupi bila harus menyewa kontrakan di Jakarta
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Ia menyeberangi penumpang yang ingin melintas dari arah kampung Pesing Kidul menuju Pasar Pesing maupun sebaliknya.
Menggunakan tangannya ia menarik besi eretan yang menyangkut di perahunya untuk menyeberangi kali selebar sekira 40 meter.
Baca: Terjadi Kecelakaan Beruntun di Tol Tangerang, Polisi Selidiki Pengemudi Terpengaruh Alkohol
Sekali jalan, penumpang cukup dikenakan biaya Rp 1000 meski ada yang memberinya lebih sampai Rp 5 ribu.
"Ramainya itu kan pagi karena banyak yang mau pada ke pasar. Kalau siang mah paling cuma satu-dua orang aja yang lewat. Nanti ramai lagi pas sore," kata Wandi.
Penulis: Elga Hikari Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Manusia Perahu Eretan di Jantung Jakarta, Makan Minum dan Tidur di Perahu