Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NasDem Nilai M Taufik dan Triwicaksana Ideal Diajukan Jadi Wagub DKI

Keduanya juga sama-sama punya pemahaman terhadap seluk beluk sistem pemerintahan Ibu Kota.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in NasDem Nilai M Taufik dan Triwicaksana Ideal Diajukan Jadi Wagub DKI
KOMPAS IMAGES/KURNIASARI AZIZA
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Jakarta menyebutkan perebutan kursi DKI 2 lebih cocok bila diadu pada dua nama yakni M. Taufik dan Triwicaksana.

Bestari sebut kondisi demikian sangat apple to apple.

Pasalnya, Bestari menilai keduanya memiliki jabatan yang sepadan yakni sedang menempati posisi Wakil Ketua Fraksi pada masing-masing partai pengusung di DPRD.

Keduanya juga sama-sama punya pemahaman terhadap seluk beluk sistem pemerintahan Ibu Kota.

"Kalau ditanya siapa yang pantas untuk di-fight (diadu) saya bisa jawab. Itu M. Taufik lawan Triwisaksana. Itu apple to apple. Kalau itu terjadi, saya pilihannya jadi 50-50. Karena keduanya ini kader DKI tulen. Mengerti seluk beluk pemerintahan DKI," kata Bestari, di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).

Baca: Anies: Kursi Wagub DKI Kesepakatan Gerindra dan PKS

Namun, menanggapi perihal PKS yang diisukan bakal merekomendasikan nama diluar kader DKI atau anggota DPRD DKI, Bestari menganggap kondisi tersebut sama saja dengan PKS memberi jalan yang mudah bagi Gerindra untuk merebut posisi Wakil Gubernur DKI.

"Artinya PKS memberi jalan mudah bagi Gerindra untuk menang," terangnya.

BERITA REKOMENDASI

Kendati demikian, Bestari menyebut keputusan soal nama-nama yang direkomendasikan mengisi kursi Wagub DKI merupakan hak dan wewenang dari kedua partai pengusung.

Dirinya menyerahkan proses pencalonan tersebut kepada masing-masing partai.

Bestari hanya menunggu dan mengikuti aturan yang ada, seraya memilih pilihan yang terbaik bagi Ibu Kota.

"Soal wagub ini kita tunggu nama-nama dari dua partai itu, kita ikut aturan saja. Lalu kita pilih yang terbaik. Yang pantas mencalonkan kan bukan kita," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas