Tak Bisa Lunasi Biaya Persalinan, Bayi Pasangan di Tangerang Ini Ditahan Bidan
Saat persalinan selesai dan Atikah melahirkan bayi perempuan, biaya tersebut langsung diminta ke orangtua bayi itu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pasangan suami istri Randi dan Atikah hanya bisa memasang rawut wajah memelas.
Warga asal Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ini merasakan kisah yang memilukan.
Mereka tidak bisa membayar uang persalinan. Dan bayi mungil yang baru saja dilahirkan dibawa kabur oleh bidan.
Randi menceritakan kegetiran yang menimpa hidupnya itu. Kejadian bermula saat dirinya mengantar sang istri, Atikah yang hendak melahirkan pada Sabtu (22/9/2018) lalu.
Dia membawa sang istri ke praktik persalinan Bidan berinisial Y. Lokasinya tak jauh dari kediaman mereka di wilayah RT 01/ RW 02, Kelurahan Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Oleh bidan, istri Randi mesti dirujuk ke RS Permata Ibu, Pinang, Kota Tangerang. Sebab kondisinya sudah tidak memungkinkan dan harus segera dilakukan operasi cesar.
"Saat di rumah sakit saya ditawarkan paket biaya bidan. Paket itu ditawarkan langsung oleh bidan bukan dari rumah sakit," ujar Randi tampak sendu saat dijumpai di kediamannya, Senin (1/10/2018).
Ia menerangkan bidan menawarkan paket sebesar Rp 10 juta untuk biaya persalinan.
Baca: Cerita Ruben Onsu Lihat Ular Kobra Nyaris Masuk ke Kamarnya
Saat persalinan selesai dan Atikah melahirkan bayi perempuan, biaya tersebut langsung diminta ke orangtua bayi itu.
"Saat itu karena saya tidak punya uang, saya minta waktu untuk membayarnya. Tapi, bidan minta hari itu juga membayarnya," ucapnya.
Oleh bidan istri dan anaknya disuruh menginap di rumah sakit selama perawatan.
Namun, pada Rabu (26/9/2018), istri bersama buah hatinya akhirnya dikeluarkan dari rumah sakit atas permintaan Bidan Y lantaran belum melunasi pembayaran.
"Saya disuruh mencicil, saat sedang mengupayakan dananya, tiba-tiba berselang empat hari, istri dan anak saya disuruh pulang. Itu pun tanpa sepengetahuan dari saya," kata Randi.
Randi menyebut kepulangan istri dan anaknya yang diantarkan bidan itu tidak langsung menuju ke rumah. Melainkan ke tempat praktik bidan tersebut.