Rupiah Terus Melemah Terhadap Dollar AS Bikin Senewen Pedagang Sayur di Depok
Dari pengalaman berdagang sayur selama lima tahun, Supri menyebut melemahnya nilai tukar Rupiah acapkali dibarengi dengan lonjakan harga sembako
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Supri (35), pedagang sayur di Pasar Musi Depok mengaku kaget dan khawatir setelah mengetahui nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS kian melemah hingga tembus Rp 15.000.
Dari pengalaman berdagang sayur selama lima tahun, Supri menyebut melemahnya nilai tukar Rupiah acapkali dibarengi dengan lonjakan harga sembako.
Baca: Hilang Kendali, Mobil Tabrak Sembilan Mobil di Lahan Parkir RS Islam Cempaka Putih
"Kalau Dollar naik sih saya tahu dari beberapa minggu lalu, tapi kalau sekarang sampai Rp 15.000 per Dollarnya saya baru tahu, kaget lah. Dua minggu ini harga cabai udah naik Rp 10.000. Takutnya bisa jadi Rp 40.000 sekilo nanti," kata Supri di Sukmajaya, Depok, Sabtu (6/10/2018).
Meski tak mengetahui pasti sebab kenaikan harga cabai yang rata-rata naik Rp 10.000per kilogram, dia menduga melemahnya nilai tukar Rupiah merupakan satu penyebabnya.
Dugaan Supri berdasar pada tak berubahnya kualitas sayur yang dibeli dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dan ketidaktahuan pedagang Pasar Induk atas penyebab lonjakan harga.
"Kalau secara kualitas sih enggak berubah, sama saja. Makannya saya enggak tahu kenapa harga pada naik. Pedagang di Pasar Induk tempat saya beli juga enggak tahu kenapa," ujarnya.
Di lapaknya, satu kilogram cabai keriting dijual Rp 40.000, cabai rawit Rp 35.000per kilogram, dan cabai hijau Rp 30.000 per kilogram.
Sedangkan, cabai merah besar yang sebelumnya seharga Rp 25.000 per kilogram naik hingga Rp 33.000 per kilogram.
"Kalau cabai itu naik semua, pusing lah pokoknya. Makannya dikasih tahu dolar naik lagi ya takut, kalau harga naik terus mana bisa saya belanja. Pembeli juga pasti enggak bisa beli, sekarang saja sudah pada ngeluh," tuturnya.
Walau bukan lonjakan terburuk selama berdagang, Supri menyebut lonjakan harga cabai sekarang lebih buruk dibanding saat bulan Ramadhan lalu.
Pasalnya tak hanya cabai yang harganya melonjak naik, harga kol, wortel dan jengkol juga terkerek naik.
Dua pekan lalu, harga jengkol di lapaknya Rp 18.000 per kilogram, sekarang harga melonjak jadi 28.000 per kilogram.
Baca: Diresmikan Iriana Jokowi, Taman Bacaan Kemala Bantargebang Jadi Oase Ilmu di Kawasan Padat Penduduk
Satu kilogram wortel yang sebelumnya Rp 8.000 melonjak jadi Rp 12.000 per kilogram, sedangkan kol dari Rp 6.000 per kilogram jadi Rp 13.000 per kilogram.
"Selama dagang sih ini bukan kenaikan terburuk. Mulai naik dari dua minggu lalu, bingung sekarang mau jual berapa. Kalau dijual mahal enggak ada yang beli, jual murah saya yang rugi," keluh Supri.
Penulis: Bima Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Dolar Naik, Pedagang Cabai Ketakutan: Kalau Harga Naik Terus, Mana Bisa Belanja?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.