Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Akhirnya Temukan Identitas Pembunuh Pelajar SMP Bercelana Pramuka di Depok

Jenasah Ali ditemukan tak bernyawa di semak-semak di pinggir kali di Kampung Bulak Poncol, RT3/9, Kelurahan Cinangka, Sawangan, Depok, Sabtu siang

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Polisi Akhirnya Temukan Identitas Pembunuh Pelajar SMP Bercelana Pramuka di Depok
WARTA KOTA/BUDI MALAU
Satreskrim Polres Metro Depok berhasil mengidentifikasi terduga pelaku pembuhan terhadap Ali Akbar (14) siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTS) Al Hidayah di Cinangka, Tapos. 

Mengenai penyebab kematian korban katanya dipastikan akibat pendarahan dari 7 tusukan yang dialami korban.

Seperti diketahui jenasah Ali pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi kejadian. Saat ditemukan, jenasah korban mengenakan baju kaos biru dan celana panjang cokelat berupa celana pramuka.

Selain itu kata Bintoto, saat itu darah mengering masih tampak di leher korban yang diketahui menderita luka sayatan atau robek. Juga ada luka sayatan senjata tajam di tangan kanannya.

Ia menerangkan pihaknya sudah meminta keterangan keluarga korban yang merupakan warga Cinangka, Sawangan, tak jauh dari jenasah ditemukan.

Yakni kedua orangtua korban, Sumarno (48)dan Ama. Menurut ayah korban, katanya, Sabtu sekitar pukul 09.30, Ali sempat pulang ke rumah usai mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.

"Ia mengganti baju pramuka dengan kaos biru, dan tetap memakai celana panjang pramuka, lalu pamit keluar rumah untuk bermain," katanya.

Saat pergi Ali membawa ponsel Xiaomi miliknya, dan ponsel tersebut hilang saat jenasahnya ditemukan.

BERITA TERKAIT

Sementara ayah Ali, Sumarno berharap polisi segera membekuk pelaku yang membunuh anaknya. Sumarno yakin anaknya menjadi korban pembunuhan para pelaku yang hendak menguasai HP milik anaknya.

"Kejam sekali pelaku yang membunuh anak saya. Anak saya meninggal secara tragis. Saya tidak sanggup lihat kondisi anak saya yang jenasahnya ditemukan di pinggir kali dengan penuh darah di leher dan badannya. Apalagi katanya urat nadi di leher dan tangan kanan anak saya sudah putus," papar Sumarno berkaca-kaca saat memberi keterangan ke penyidik.

Ia menerangkan sebelum anak sulungnya itu ditemukan tewas sekira pukul 11.00, Sabtu (6/10/2018), Ali sempat pulang ke rumah sekira pukul 09.30. "Dia ganti baju pramuka dengan kaos. Tapi celananya masih celana panjang Pramuka warna coklat. Dia sempat meminta uang jajan ke saya Rp 10 Ribu, katanya mau main futsal sama teman-temannya," kata Sumarno yang bekerja sebagai pengojek onlen.

Saat itu kata Sumarno ia meminta anaknya menunggu sebentar di rumah, karena dirinya terburu-buru menjemput pelanggan ojeknya.

Namun katanya setelah selesai mengojek, anaknya tak ada di rumah.

Selain itu tambah Sumarno, awalnya Ali juga sempat minta izin meminjam motornya saat akan pergi dengan alasan bermain futsal.

"Tapi tidak saya kasih pinjam motor, karena saya pakai kerja mengojek," kata Sumarno.

Menurut Sumarno, anaknya itu dikenal pendiam, baik dan tidak pernah meminta hal yang macam-macam. "Nakal aja sama sekali dia gak pernah," katanya.

Karenanya ia berharap pelaku pembunuhan anaknya segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal. "Pelaku harus mendapat hukuman setimpal, karena perbuatannya ke anak saya sangat kejam," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas