Kecanduan Narkoba Jadi Pemicu Papay Tega Bunuh Siswa MTs di Depok
"Saya menyesal, enggak lagi pakai narkoba. Saya enggak mikir panjang, cuman mikirnya cuman takut,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Pembunuhan terhadap siswa MTs di Depok bermula dari niat pelaku menguasai handphone milik korban untuk membeli narkoba.
Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo mengatakan, pelaku bernama Ahmad Rifai alias Papay (19) awalnya berpura-pura mengajak Ali Akbar (14) untuk melihat orang memancing belut sebelum melancarkan aksi sadisnya.
Baca: JK: Kita Hentikan Pencarian Korban Likuefaksi, Fokus Layani Warga yang Selamat
Ajakan tersebut disetujui Akbar yang memang mengenal pelaku karena sama-samaan bermukim di RW 09 Kelurahan Cinangka, Sawangan.
Kala itu, pelaku sudah merencanakan hendak merampas handphone Xiaomi korban untuk dijual agar dapat membeli narkoba dan mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Diajak untuk lihat mancing belut," singkat Suprasetyo yang memimpin penangkapan Papay saat rilis perkara di Mapolresta Depok, Selasa (9/10/2018).
Baca: Kronologi Pembunuhan Siswa MTs di Depok: Bermula dari Keinginan Pelaku Menguasai Handphone Korban
Papay mengaku sedari awal melihat Akbar berjalan sudah mengincar handphone yang hingga ditangkap pada Minggu (7/10/2018) belum dijual.
Setibanya di Kali Ciputat wilayah RT 03/RW 09 yang hanya berjarak sekira 500 meter dari rumah Akbar, Papay menusuk korban lalu memintanya menyerahkan handphone.
"Terbersit di pikiran saya cuma butuh uang. Saya ajak ke empang bawah sawah. Pertama saya tusuk dulu sekali terus saya minta handphonenya. Terus dia sempat melepaskan diri, di situ saya sudah kalap, enggak tahu apa yang dipikiran saya," ujarnya.
Baca: Pencarian Korban di Tiga Lokasi Likuefaksi Dihentikan 11 Oktober
Papay yang saat ditangkap positif mengkonsumsi sabu dan ganja itu mengaku perbuatannya membunuh Akbar dalam keadaan sadar.
Dia berkilah tega melukai korban hingga tujuh kali menggunakan pisau dapur karena tak berpikir panjang.
Menurut ayah Akbar, Sumarno (48), Papay merupakan keponakannya, namun menurut Polresta Depok pelaku tak memiliki hubungan darah.
Papay mengaku menyesal telah membunuh Akbar.
"Saya menyesal, enggak lagi pakai narkoba. Saya enggak mikir panjang, cuman mikirnya cuman takut," tuturnya.
Berita ini sudah tayang di tribunjakarta.com dengan judul: Papay Bunuh Akbar di Pinggir Kali dengan Modus Mengajaknya Lihat Orang Mancing Belut