Dampak KRL Anjlok Antara Palmerah dan Kebayoran, Begini Suasana Padatnya Stasiun Tanah Abang
Akibat anjloknya rangkaian KRL di jalur Kebayoran-Palmerah, Stasiun Tanah Abang akhir pekan ini bak lautan penumpang di peron 5 dan 6.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Rangkaian jalur lintas Palmerah-Kebayoran anjlok menyebabkan adanya antrian perjalanan commuterline pada lintas Tanah Abang - Serpong/ParungPanjang/Maja/Rangkasbitung/dan sebaliknya sekitar pukul 10.30 WIB.
VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa mengatakan saat ini petugas masih berupaya mengevakuasi dan menormalkan kembali lintas rangakaian kereta api yang anjlok di dekat Stasiun Palmerah-Kebayoran.
“Kita sekarang fokuskan proses evakuasi dan normalkan kembali lintasnya. Saat ini proses evakuasi KA 1962 masih dilakukan oleh tim gabungan dari PT KAI Daop 1 Jakarta dan PT KCI,” ucap Eva melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (13/10/2018).
Perjalanan kereta pun masih dapat dilakukan secara bergantian ketika melintasi lokasi kereta yang anjlok.
“Selama proses evakuasi perjalanan KRL lintas Tanah Abang sampai dengan Rangkasbitung masih tetap dapat dilakukan dengan berjalan bergantian pada jalur yang sama saat melintasi lokasi,” jelas Eva.
Ia mengimbau bagi para pengguna jasa yang telah melakukan transaksi tiket dan memutuskan untuk berganti moda transportasi maka proses pengembalian tiket dapat dilakukan di Stasiun terdekat.
“Sementara pengguna jasa yang tetap memilih menggunakan KRL juga dihimbau untuk selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan dengan tidak memaksakan diri untuk naik apabila KRL dalam kondisi padat,” tutur Eva.
Sementara itu, sesuai pantauan Warta Kota di Stasiun Tanah Abang, pun padat.
Terlihat kepadatan ini karena tumpukan penumpang.
Stasiun Tanah Abang akhir pekan ini bak lautan penumpang di peron 5 dan 6.
Sebagian penumpang tidak bisa mendapatkan tempat berdiri pun sulit.
Hingga pukul 14.15, sudah ada perjalanan KRL, tapi banyaknya keterlambatan KRL mengakibatkan meluapnya jumlah penumpang.