Sopir Angkot yang Unjuk Rasa Diimbau Tak Tutup Akses Jalan ke Pemkot Tangerang
"Pada prinsipnya kami imbau juga jangan sampai terjadi aksi-aksi penutupan jalan, anarkis apalagi sampai menurunkan penumpang," tuturnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kali ketiga, puluhan sopir angkot demo di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang hingga menutup akses jalan.
Hal tersebut dilatarbelakangi oleh belum terealisasinya janji pemerintahan Kota Tangerang untuk menghapus trayek Bus Rapid Transportation (BRT) di koridor 2 yang melewati perumnas.
Baca: Demo Ketiga Kalinya, Sopir Angkot Ancam Lumpuhkan Akses Pemkot Tangerang
Dalam unjuk rasa yang ketiga ini, sopir angkot mengancam melumpuhkan akses jalan Pusat Pemerintahan Kota Tamgerang dan memarkirkan puluhan angkot di depan gedung Puspemkot Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Harry Kurniawan menyempatkan diri untuk menemui pengunjuk rasa dan mengimbau untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan banyak pihak.
"Pada prinsipnya kami imbau juga jangan sampai terjadi aksi-aksi penutupan jalan, anarkis apalagi sampai menurunkan penumpang yang dapat berbenturan dengan masyarakat pengguna lain," imbau Harry di depan Puspemkot Tangerang, Senin (15/10/2018).
"Kami dari polisi komitmen dari awal mengawal mereka memfasilitasi bahwa hari ini tetap sedang berkomunikasi dengan Pemerintah Kota dengan DPRD mudah-mudahan hasilnya terbaik buat semua," sambung dia.
Harry pun menegaskan dari awal hingga kini terus melakukan pengawalan ketat untuk mengantisipasi adanya gesekan di lapangan.
Kapolres juga menepus adanya kabar dihapuskan sementara trayek BRT yang melewatu Perumnas tersebut.
Menurutnya, BRT koridor 2 masih beroperasi normal sebelum adanya keputusan dari pemerintah setempat.
"Enggak ada perubahan rute, seperti tetap yang lalu. Makanya ini di dalam sedang dirundingkan dengan masing-masing stakeholder. Kalau pengalihan memang tidak, polisi mengambil tindakan agar tidak ribut di lapangan. Tapi sekarang memang seperti biasa," terang Harry.
Pada unjuk rasa ketiga ini, Abas selaku koordinator aksi mengatakan akan melumpuhkan akses jalan Puspemkot Tangerang apabila demo hari ini tidak dihiraukan.
"Kalau tidak ada jawaban, mobil akan saya bawa lebih banyak untuk ditinggal disini biarin lumpuh," kata Abas.
Hingga kini, puluhan angkutan umum trayek R11 dan R02 masih memadati hingga menutup ruas jalan di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sembari menunggu keputusan pemangku kebijakan.
Baca: Setelah Amien Rais, Jubir Prabowo-Sandi Akan Diperiksa Soal Kebohongan Ratna
Pasalnya, sejak kehadiran BRT koridor 2 di Perumnas, sekira dua ribu unit angkot mengalami kerugian yakni hanya mendapatkan Rp 20 ribu - Rp 50 ribu sehari.
Dimana, sebelum adanya BRT koridor 2, para sopir angkot bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 150 ribu perhari.
Penulis: Ega Alfreda
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Sopir Angkot Ancam Blokade Akses Pemkot Tangerang, Kapolres Imbau Jangan Anarkis