Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Penyerangan Rumah Makan di Cempaka Putih versi Korban

Pecahan kaca tampak berserakan di depan rumah makan di jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
zoom-in Kronologis Penyerangan Rumah Makan di Cempaka Putih versi Korban
Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecahan kaca tampak berserakan di depan rumah makan di jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat.

Pecahan kaca tersebut berasal dari etalase kaca yang dirusak oleh gerombolan orang tidak dikenal tadi malam, sekitar pukul 02.00 WIB.

Tidak hanya etalase tersebut yang dirusak, lemari es yang diletakkan di depan restoran tersebut hangus dibakar massa. Tampak tembok gosong sisa terbakar di dekat kulkas tersebut diletakkan.

Kanopi plastik di depan warung ini juga meleleh akibat kobaran api. Namun di dalam warung tidak tampak kerusakan seperti di luar.

Menurut saudara pemilik restoran yang berdiri sejak tahun 1960 ini, Butje Siwu, mereka masih pulas tertidur saat kejadian ini berlangsung.

"Lagi pada tidur, tidak tahu apa bagaimana api membesar. Begitu terbakar ditimpuk batu," ujar Butje kepada Tribunnews.com di lokasi, Selasa (16/10/2018).

Api yang melalap restoran milik Yeti Watung ini akhirnya berhasil dipadamkan oleh warga yang membantu.

BERITA TERKAIT

Sesudah serangan tersebut, Butje mengungkapkan pihaknya menemukan satu botol bensin yang masih utuh di dekat lemari es yang sudah terbakar.

Tidak hanya restoran milik Yeti yang diserang, rumah makan lain milik Fernando Wowiling juga ikut menjadi korban amuk massa.

Restoran miliknya berada di samping rumah makan Andy Watung. Kedua restoran ini hanya dipisahkan oleh kantor Pengurus Besar Al Jamiyatul Washliyah.

Fernando bahkan mengaku sempat melawan para pelaku penyerangan.

Saat kejadian dirinya mengaku masih terjaga sambil mengemas kue pesanan orang bersama dua saudara perempuannya.

"Ada dua perempuan tapi pas kejadian langsung naik ke atas," ujar Fernando kepada Tribunnews.com di lokasi.

Menurut Fernando, segerombolan tersebut menggunakan motor. Mereka berasal dari arah Jln Haji Ten dan Cawang, lalu berkumpul di perempatan Jln Jenderal Ahmad Yani.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas