Dikira Penculik Anak, Tukang Parkir Nyaris Dihakimi Warga
Seorang tukang parkir yang tak diketahui namanya nyaris jadi korban amukan massa di Garuda, Kemayoran
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakota, Rangga Baskoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang tukang parkir yang tak diketahui namanya nyaris jadi korban amukan massa di Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/10) malam.
Pasalnya, warga mengira bahwa pria tersebut merupakan seorang penculik anak-anak.
Kejadian bermula, ketika pria setengah baya ini berencana memberikan makanan untuk anak-anak yang tengah berkumpul di sekitar jalan itu. Kebetulan, dia adalah tukang parkir di salah satu tempat kuliner bernama Ketan Susu.
"Dia itu mau ngasih makan anak-anak di situ. Dia itu tukang parkir disana," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar di Jakarta, Rabu (31/10).
Namun, oleh beberapa tukang ojek yang mencurigainya, ia diteriaki dan dituduh sebagai penculik. Namun, kini oknum ojek yang menyebarkan informasi itu malah kabur.
"Langsung dipukuli di situ (terduga pelaku)," paparnya.
Syaiful mengatakan pria itu diduga mengalami stress. Hal ini berdasarkan keterangan dari anggota keluarga yang diperiksa di kantor Polsek Kemayoran.
"Keluarganya sudah kami periksa. Sementara ini masih kami periksa dulu. Indikasinya memang gak ada (pidana). Orang ini agak-agak begitu (stress)," ucap Syaiful.
Syaiful pun mengimbau kepada masyarakat untuk tak menyebarkan kabar dan menerima berita yang tak valid.
"Jadi masyarakat jangan langsung ditangkep apalagi digebukin. Kami intergosasi dulu, jangan main hakim sendiri. Chek dulu kebenarannya. Kan kasihan orangnya," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga sekitar Irwansyah (28) menyebut, pria itu tiba-tiba sudah dipukuli.
"Hampir diseret massa. Gak lama polisi datang dan diamani," papar Irwansyah.
Dia mengaku tak mengetahui bahwa pria tersebut adalah seorang penculik anak. Saat ini, terduga pelaku masih diperiksa untuk melakukan pengembangan lebih lanjut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.