Anies Keberatan Dengan Nama 'Dokter Perkasa' Untuk Program Tertib Administrasi DKI Jakarta
Dokter Perkasa sendiri merupakan singkatan dari kepanjangan Program Dokumen Terintegrasi Penuh Kasih Sayang.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut tengah membangun sebuah sistem yang disusun oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dengan singkatan Dokter Perkasa.
Dokter Perkasa sendiri merupakan singkatan dari kepanjangan Program Dokumen Terintegrasi Penuh Kasih Sayang.
Program tersebut merupakan sebutan identik bagi Pemprov DKI dalam rangka Gerakan Indonesia Sadar Administrasi sesuai Instruksi Dalam Negeri nomor 470 tahun 2017 tentang Gerakan Indonesia Sadar Adminduk atau GISA.
Program ini sendiri adalah pengintegrasian tiga instansi, Dukcapil, Dinas Kesehatan, dan BPJS dimana warga nantinya bisa mengakses data mereka lintas instansi.
Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Di Lokasi Penangkapan Udang
Didalamnya, setidaknya ada tujuh dokumen kependudukan yang saling terintegrasi satu sama lain. Yakni dokumen NIK, dokumen Kartu Keluarga, Dokumen KTP, Akte Kelahiran, Kartu Identitas Anak, BPJS, serta Kartu Jakarta Lansia dan KJP.
Meski begitu, Anies mengatakan penamaan Dokter Perkasa dikhawatirkan mendapat penafsiran yang salah dari mereka yang mendengarnya. Oleh sebab itu, Anies telah merencanakan untuk mengganti sebutan itu dengan istilah yang lebih memiliki makna dan pesan sesuai.
"Tapi kemarin saya bilang namanya jangan Dokter Perkasa. Karena kalau namanya dokter perkasa itu punya asosiasi yang beda. Dan nama harus punya makna. Makna harus punya pesan. Namanya nanti disusun," kata Anies di Rusunawa Jati Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (4/11/2018).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap program ini bisa membuat seluruh warga DKI bisa memiliki data yang diakses lintas pelayanan dan SKPD.
"Nanti kita harapkan namanya nanti baru. Kita berharap itu semua bisa terintegrasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan secara resmi mencanangkan GISA yang merupakan program pemerintah pusat dalam pengintegrasian data kependudukan.
GISA adalah sebuah gerakan untuk meningkatkan kesadaran terkait dengan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan.
Juga dalam rangka pemutakhiran data kependudukan, dan pemanfaatan data tersebut dikemudian hari. Data yang terkumpul itu nantinya akan dipergunakan untuk semua kepentingan dalam pelayanan instansi kepada masyarakat.