Ditipu Hingga Puluhan Juta, Korban Penipuan KAI Sempat Tidak Curiga
Korban penipuan rekrutmen palsu PT KAI, DE, mengaku sempat tidak menaruh curiga kepada pelaku pada awalnya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban penipuan rekrutmen palsu PT KAI, DE, mengaku sempat tidak menaruh curiga kepada pelaku pada awalnya.
DE tidak menaruh curiga karena mendapatkan informasi lowongan 'bodong' dari kenalan kedua orang tuanya.
Menurut DE, dirinya mendapatkan informasi dari teman orang tuanya. Pelaku sendiri adalah adik dari teman orang tua DE.
"Katanya ada rekrutmen di KAI, dia yang memberi rekomendasi, tapi harus masuk dana dulu," ujar DE melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Senin (12/11/2018).
DE mengaku tidak curiga karena informasi ini didapatkan dari kenalan orang tuanya. Begitu pun dengan korban lainnya yang merasa tidak ada kejanggalan.
"Mayoritas sanak famili, tetangga, kerabat dekat yang tertipu. Jadi yang lain percaya saja. Masa keluarga bohong sih. Kepercayaan karena keluarga," jelas DE.
Baca: Polisi Sarankan Korban Penipuan Rekrutmen KAI Segera Melapor
Seperti diketahui, 128 orang menjadi korban penipuan berkedok lowongan penerimaan pegawai PT KA di Stasiun Gambir, pada Minggu (11/11/2018) kemarin.
Para korban diminta untuk membayar sejumlah uang kepada oknum tersebut. Para korban diiming-imingi berangkat ke Yogyakarta untuk diklat calon pegawai PT KAI.
Mereka diminta membayar uang berkisar antara 5 - 20 juta rupiah kepada oknum sang penipu.
Korban juga diberikan tiket palsu untuk keberangkatan KA Argo Lawu 11 November 2018 pukul 20.15 WIB oleh pelaku.
Akhirnya para korban penipuan diamankan oleh petugas keamanan Stasiun Gambir karena kedapatan menggunakan tiket palsu tersebut.