Komplotan Penipu ATM di Tangerang Gunakan Uang Korban untuk Borong Barang Mewah
Petugas menemukan sepatu merek Nike, jam tangan merek Expedition dan tas merek Bally juga beberapa lapis pakaian bermerek.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Zaki Ari Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rendy (25) dan Tomi (30), dua komplotan penipuan kartu ATM (anjungan tunai mandiri) yang diringkus jajaran Polres Tangerang Selatan memiliki kebiasaan belanja barang mewah.
Hal itu diketahui setelah petugas menggeledah pelaku dan menemukan barang-barang bermerek yang diduga dibeli dengan menggunakan uang dari hasil menipu.
Petugas menemukan sepatu merek Nike, jam tangan merek Expedition dan tas merek Bally juga beberapa lapis pakaian bermerek.
"Pelaku ini menggunakan uangnya untuk beli barang-barang ini, satuannya bisa jutaan karena ini barang-barang asli," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho di Mapolres Tangsel, Selasa (21/11/2018).
Baca: Aturan Ganjil-genap Tol Japek Diperluas Sejak Gerbang Tol Tambun, Berlaku Mulai Desember 2018
Tomi, satu di antara pelaku yang berhasil diamankan mengaku menipu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Duitnya buat dipakai sehari-hari," kata Tomi sambil meringis kesakitan akibat timah panas di kakinya karena melawan petugas.
Baca: Bikin Macet Tol Japek, Menhub Stop Sementara Proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta-BDG Sampai Lebaran
Selain itu, polisi juga menemukan tumpukan bulu-bulu coklat ke kuning-kuningan yang dikenal dengan sebutan bulu macan. "Barang-barang ini ditemukan dari tubuh tersangka," kata Alexander.
Menurut Alexander, barang-barang tidak wajar itu digunakan oleh para pelaku untuk memberikan keselamatan dan perlindungan.
Baca: Nekat Melintas di Tol Jakarta-Cikampek, Truk Overload Overdimensi Akan Langsung Ditilang Polisi
"Ini adalah benda yang dipercaya oleh tersangka agar tidak dapat diamankan aparat penegak hukum," ujar Alexander.
Diberitakan sebelumnya, Tomi dan Rendy merupakan dua dari empat pelaku penipuan ATM yang menggunakan modus dapat menyembuhkan guna-guna.
"Mereka mendekati korban kemudian menceritakan bahwa korban sedang mengalami penyakit atau guna-guna yang ditunjukkan pelaku dengan wadah emas dan butiran merah yang kata pelaku didapat dari tubuh korban," papar Alexander.
Setelah terbuai, korban memberikan ATM dan nomor pin sekaligus, setelah itu pelaku segera menguras habis uang di ATM korban.
Saat ini dua pelaku lainnya yang sudah teridentifikasi masih terus dalam pengejaran petugas. "Dua lainnya masih dalam pengembangan," jelas Alexander.