Periksa CCTV Kosan, Polisi Cari Tersangka Lain Pembunuhan Ciktuti Iin Puspita
Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pembunuhan pemandu karaoke, Ciktuti Iin Puspita, yang mayatnya diletakkan di dalam lemari kos-kosan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pembunuhan pemandu karaoke, Ciktuti Iin Puspita, yang mayatnya diletakkan di dalam lemari kos-kosan di Mampang, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan bahwa pihaknya masih memeriksa sejumlah teman korban.
"Intinya kita masih memeriksa nanti ada temannya korban yang masih perlu kita periksa kembali," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (24/11/2018).
Penyidik rencananya akan meneliti rekaman CCTV yang terdapat di kosan Iin Puspita. Pihaknya ingin mengetahui apakah ada sosok lain dalam pembunuhan ini.
"Nanti kita akan melihat CCTV kembali, biar tahu apakah dua atau tiga orang yang datang," ungkap Argo.
Pihak kepolisian juga membuka peluang untuk memeriksa tempat hiburan karaoke tempat Iin Puspita bekerja.
Sejauh ini, Argo mengungkapkan bahwa pelaku Yustian dan Nissa Regina, masih kooperatif selama menjalani pemeriksaan.
"Pelaku selama menjawab kooperatif. Nanti akan nanti disesuaikan dengan barang bukti dan saksi," tutur Argo.
Sebelumnya diberitakan, Iin Puspita ditemukan sudah tidak bernyawa pada Selasa (20/11/2018) lalu.
Mayatnya berada di dalam lemari kos-kosan di kawasan Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.
Beberapa saat kemudian, kedua pelaku yakni Yustian dan Nissa Regina dibekuk polisi saat berusaha kabur di wilayah Merangin, Jambi.