Pengendara Keluhkan Galian di Plumpang Jakarta Utara
Jalan Plumpang Semper termasuk ruas jalan dua arah, sehingga kondisi tersebut membuat arus lalu lintas tak jarang tersendat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Galian proyek saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV yang berada di sepanjang Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara dikeluhkan pengendara motor.
Pasalnya, galian yang jumlahnya sekitar 10 lubang tersebut memakan setengah bagian jalan. Pantauan TribunJakarta.com, Kamis (29/11/2018) sore, galian tersebut tepatnya berada di sisi kiri jalan dari arah Jalan Yos Sudarso menuju ke Simpang Lima.
Baca: Kolam Bekas Galian Tambang yang Tewaskan Dua Siswi Berjarak 3 Kilometer dari Sekolah
Galian berada sepanjang sekira 2 kilometer di Jalan Plumpang Semper.
Jalan Plumpang Semper termasuk ruas jalan dua arah, sehingga kondisi tersebut membuat arus lalu lintas tak jarang tersendat.
Dhika (26), salah satu pengendara motor mengatakan dirinya sudah beberapa kali melintasi jalan tersebut belakangan ini dan mengeluhkan proyek tersebut.
Dhika mengatakan, dengan adanya lubang galian yang memakan setengah bagian jalan, dirinya mesti sangat berhati-hati.
Apalagi, Jalan Plumpang Semper merupakan jalur truk. Ketika ada truk lewat, Dhika pun memilih untuk menunggu di pembatas galian.
"Ganggu banget lah. Ini jalan lebar jadi tinggal setengah gini, banyak kontener kan jadi agak rawan juga ya. Mesti hati-hati banget," ucap Dhika.
Pengendara motor lainnya yang juga warga Plumpang, Kurniawan (30) menilai dengan adanya proyek yang memakan setengah bagian jalan tersebut dirinya melihat seperti ada 'contra flow dadakan'.
"Iya kan yang tadinya dua arah akhirnya jadi kayak contra flow dadakan. Ya membahayakan jadinya ya. Sering banget ada galian ya saya liat di jalan ini, seinget saya setahun terakhir," kata Kurniawan.
Dia juga mengatakan Jalan Plumpang Semper belum lama ini sudah dibeton. Sebagai warga Plumpang, Kurniawan khawatir nantinya jalan itu menjadi mudah rusak setelah proyek galian rampung.
"Ini jalan belom lama dibeton ngerinya nanti kelar proyek ditutup tapi nggak kokoh, takutnya entar gampang rusak," ucapnya.
Salah seorang warga Plumpang, Budiman (42) mengaku proyek tersebut sudah ada lebih dari sebulan.
Budiman mengatakan setiap hari dirinya selalu melihat tersendatnya arus lalu lintas akibat proyek itu.