Akomodir Keluhan Sopir Bajaj, Dishub DKI Akan Tambah SPBG Portable
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sigit Wijatmoko mengakui adanya kelangkaan bahan bakar gas di sejumlah SPBG
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
![Akomodir Keluhan Sopir Bajaj, Dishub DKI Akan Tambah SPBG Portable](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelaksana-tugas-plt-kepala-dinas-perhubungan-kadishub-sigit-wijatmoko.jpg)
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sigit Wijatmoko mengakui adanya kelangkaan bahan bakar gas di sejumlah SPBG, seperti di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Sigit sadar hal tersebut menyulitkan para sopir bajaj karena lokasi jangkauan yang jauh dan membuat mereka harus menambah beban operasional.
Baca: Pengamat Politik: Reuni Akbar 212 Perebutan Panggung Politik Jokowi dan Prabowo
"Ini menyulitkan mereka karena operasional jangkauan terhadap lokasi SPBG butuh waktu dan tentunya menjadi beban tambahan untuk mereka," ujar Sigit di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Sigit mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal menyediakan dan menambah jumlah mobile unit atau portable stasiun pengisian bahan bakar gas di terminal-terminal demi memangkas jarak keterjangkauan sopir-sopir bajaj.
"Tidak menutup kemungkinan di wilayah lain seperti di terminal Senen bisa diletakkan mobile unit untuk supply ke angkutan umum yang ada di Jakarta," kata Sigit.
Baca: Berikut Menu Diet Tike Priatnakusumah yang Sukses Pangkas 20 Kg Berat Badannya
Sebelumnya, Komunitas Bajaj DKI protes kelangkaan SPBG yang diperparah dengan adanya penutupan di sejumlah lokasi. Kondisi tersebut telah terjadi selama dua pekan dan berimbas pada terganggunya mereka mencari nafkah.
Bahkan, penutupan SPBG itu disebut mencapai 50 persen atau sebagian dari total yang tersedia. Namun mereka merasa aneh karena usai hal itu dilaporkan ke pihak Polda Metro Jaya, SPBG yang sebelumnya tutup, selang sehari telah kembali dibuka.
"Selama ini dia (Pemprov) menyadari kalau SPBG banyak yang rusak. 50 persen tutup. Masa rusaknya jamaah dan hidupnya juga barengan?," ujar Ketua Koordinator Komunitas Bajaj DKI Jakarta, Nasikin.