Kulit Kerang Dimanfaatkan Warga Muara Angke Jadi Penahan Rob dan Peninggian Muka Tanah
Demi menangkal banjir rob, warga di Muara Angke menyiasatinya dengan mengalihfungsikan limbah kerang berupa kulitnya sebagai penahan air rob
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan pesisir pantai di Jakarta Utara kerap mengalami banjir rob karena penurunan muka tanah, terutama di kawasan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan.
Demi menangkal banjir rob, warga di Muara Angke menyiasatinya dengan mengalihfungsikan limbah kerang berupa kulitnya sebagai penahan air rob.
Baca: Anies Baswedan Tinjau Lokasi Banjir Rob di Kamal Muara
Ketua RT 06/RW 22 Kelurahan Pluit, Arti Astati alias Tatik menjelaskan, sebelum ide menjadikan kulit kerang sebagai penahan air rob, kawasan yang ditinggalinya terdampak cukup parah. Ia bahkan menyebut air yang menutupi daratan seperti 'laut'.
"Ini dulu dalem banget kaya lautan kalau air rob masuk. Kalau air pasang itu kayak laut karena terlalu rendah. Kalau rumah panggungnya pendek sudah tenggelam, makanya ini kan kulit kerang kita timbun," kata Tatik ketika ditemui, Jumat (30/11/2018).
Tatik mengatakan, manfaat lain dari limbah kulit kerang adalah dapat ditimbun menjadi daratan.
Baca: Jadi Dosen Tamu di FISIP UI Tanpa Tulis Gelar Sarjana, Penjelasan Maia Estianty Banjir Pujian
Menurutnya, warga sekitar tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli pasir atau bahan bangunan lainnya untuk membuat jalan dengan memanfaatkan kulit kerang.
"Aturan beli pasir setruk ngeluarin uang kalo pake kulit kerang kan nggak ngeluarin uang ya. Daripada susah payah beli puing harga juga udah lumayan, kita manfaatin aja kulit kerang," kata Tatik.
Salah satu pengupas kulit kerang, Neng mengatakan dirinya rutin membuang kulit kerang di pinggir laut.
Sebelum kulit kerang dibuang ke pinggir laut, nelayan akan mencari kerang terlebih dahulu dari laut.
Baca: Icha Gween Ungkap Soal Tudingan Orang Ketiga Antara Gading-Gisel, Hotman Paris: Bukannya Bangga?
Neng menjelaskan, usai kerang terkumpul, warga sekitar yang bekerja sebagai pengupas kulit kerang akan menjalankan peran mereka. Pengupas akan memisahkan antara kulit dan daging kerang.
Lalu, sisa kulit kerang akan dibuang ke tepi laut.
Baca: Warga Kesulitan Beraktivitas Karena Banjir Rob yang Melanda Penjaringan
Neng melakukan itu untuk membuat semacam tanggul buatan supaya air rob tidak menbanjiri kawasan itu.
"Iya kan nanti dagingnya dimasukkin ke tempat gitu. Kalo kulitnya ya selesai dikupas dibuang ke pinggir laut, buat nahan rob itu biar nggak masuk-masuk banget," ucap Neng.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Warga Muara Angke Manfaatkan Kulit Kerang untuk Antisipasi Rob
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.