Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Telur Ayam di Jakarta Selatan Kaget Harga Telur Tiba-tiba Melonjak

Kenaikan harga telur itu membuat warga terkejut karena harganya naik hampir 25 persen dari harga normal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pedagang Telur Ayam di Jakarta Selatan Kaget Harga Telur Tiba-tiba Melonjak
TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Foto Ilustrasi telur ayam. 

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA -  Harga telur kembali meroket setelah beberapa bulan terakhir ini harga telur cenderung stabil.

Kenaikan harga telur itu membuat warga terkejut karena harganya naik hampir 25 persen dari harga normal.

Berdasarkan pantauan Warta Kota di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018), harga telur mencapai Rp 26.000-Rp 28.000 per kilogram.

Padahal, sepekan sebelumnya, harga masih berkisar antara Rp 22.000-Rp 23.000 per kilogram.

"Kenaikannya memang cepat sekali. Saya sampai tidak percaya dan menelepon sampai lima agen. Ternyata memang naik semua," ujar Erna (65), pedagang di lantai Basement Pasar Santa saat ditemui di kiosnya.

Baca: Mengintip 5 Tradisi Perayaan Natal dari Seluruh Dunia

Erna tidak mengetahui pasti mengapat harga telur tiba-tiba naik.

Dia menduga, kenaikan harga disebabkan karena menjelang Hari Raya Natal.

Berita Rekomendasi

"Bisa jadi karena akhir tahun dan menjelang Natal. Tapi semoga harganya tidak terus meroket," ucap Erna.

Madin, pemilik Toko Sabena Blok A, Lantai Basement , (45) juga mengeluhkan kenaikan harga telur yang menyebabkan penjualan telur menurun.

"Saya belinya dari agen sudah mahal. Pas kasih tahu pelanggan harga naik, mereka tidak jadi beli dan muter nyari yang murah. Eh ujungnya datang ke sini lagi sambil ngomel-ngomel," kata Madin.

Madin menjual telur satu kilogram seharga Rp 27.000. Menurut dia, menetapkan harga Rp 27.000 per kilogram, hanya mendapat untung tipis.

"Belum lagi dihitung kalau ada telur yang pecah," katanya.

Dia mengatakan, sejak harga telur meroket sepekan lalu, penjualannya turun drastis.

Biasanya, dia mampu menjual lima kotak telur, kini hanya dua kotak telur yang dapat dijualnya.

"Tahun ini daya beli memang sangat menurun. Jika harga terus naik, orang-orang pilih belanja ke swalayan," ucapnya.

Seorang pembeli, Sarwinah (40), mengaku sempat kena omel majikannya saat memberikan bon belanja beberapa hari lalu.

"Bahkan majikan saya sampai nelpon kios langganan, nanya apa benar harga telur naik banyak seperti ini," ucap Sarwinah.

Penulis: Feryanto Hadi

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas