Pasca Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Usaha Rumah Kontrakan itu Kini Sepi
Penjaga rumah pun sudah berganti. Sang pemilik rumah, Dauglas Nainggolan, menunjuk kerabatnya, Rido Nainggolan (43) menjadi penjaga baru.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pasca-pembunuhan satu keluarga di rumah kontrakan di Jalan Bojong Nangka, Pondok Melati, Bekasi, kini hanya dihuni satu penyewa.
Penjaga rumah pun sudah berganti. Sang pemilik rumah, Dauglas Nainggolan, menunjuk kerabatnya, Rido Nainggolan (43) menjadi penjaga baru.
Dia menggantikan penjaga rumah kontrakan sebelumnya, Daperum Nainggolan yang menjadi korban pembunuhan bersama keluarganya di rumah kontrakan tersebut.
Menurut Rido Nainggolan, dirinya baru pindah ke rumah kontrakan itu Minggu (23/12/2018). Sebelumnya, dia sudah mengetahui lokasi itu menjadi tempat pembunuhan satu keluarga.
Baca: Perjuangan Hidup-Mati Willy Siska Selamatkan 2 Anak di Papan Kayu Saat Tsunami Menerjang Anyer
Namun, dia tak takut dan enggan mendengar gosip warga sekitar tentang rumah kontrakan yang menjadi angker pasca-pembunuhan.
"Hari Minggu awal tinggal, banyak yang bilang dengar suara suara atau lihat korban gentangan. Tapi saya tidur sendirian enggak ada apa apa, tenang-tenang aja nyaman nyaman aja. Itu mereka halusinasi aja," ujarnya saat ditemui Warta Kota, Rabu (26/12/2018).
Untuk membuktikannya, Rido sengaja nongkrong di depan pagar toko sekaligus rumah korban yang lokasi pembunuhan.
Saat pertama kali datang, warga setempat menilainya dirinya aneh. "Saya pertama datang orang lihat saya kesannya seperti apa gitu. Ini kok orang berani banget," ucapnya.
"Mangkanya saya buka itu gerbang depan dan belakang pagi-pagi Jam 6. Biar orang lihat, nengok dalamnya dari pada ngintip-ngintip aja. Saya tiap malam nongkrong di pagar depan rumah. Engga ada apa apa," katanya lagi.
Satu penyewa
Rido Nainggolan mengatakan bahwa sejak dirinya menjadi penjaga rumah kontrakan, sudah ada satu pengontrak baru yang masuk Senin (24/12/2018).
"Ini sudah ada yang ngontrak satu orang asal Ambon. Pengontrak itu tahu ini lokasi pembunuhan tapi dia bilang ini kan beda alam. Yang ngontrak hari Senin, nanya pagi jam 9, jam 2 siang langsung masuk," ucapnya.
Dia menambahkan, rencananya rumah sekaligus toko kelontong lokasi pembunuhan akan dirombak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.