Terungkap, Satu Peluru Tembus Kepala Bripka Matheus, Ini Fakta-faktanya
Akhirnya terungkap penyebab tewasnya anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus De Haan (54).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Akhirnya terungkap penyebab tewasnya anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus De Haan (54).
Ia ditemukan tewas di areal pekuburan TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Senin (31/12/2018) malam.
Penjelasan Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Edi Purnomo mengatakan, penyebab kematian Bripka Matheus disebabkan oleh tembakan senjata api (senpi).
"Luka tersebut disebabkan oleh tembakan senjata api yang menembus kepala. Luka tembak di kepala, belum tahu ditembak dari arah mana tapi itu tembus," kata Edi saat dikonfirmasi, Selasa (1/1/2019).
Baca: Buruh Sawit Tikam Atasan Gara-gara Cutinya Dianggap Mangkir
Baca: Terjatuh Saat Selfie di Piggir Sungai Ayah dan Dua Anak Tewas Tenggelam
Dari hasil autopsi, kata Edi, pihaknya tak menemukan luka lain pada bagian tubuh korban.
"Luka tembak di bagian kepala, hanya ada satu luka saja di bagian kepala. Tidak ada luka lain di bagian tubuh yang lain," kata Edi.
Berikut fakta-fakta terbaru tentang Bripka Matheus yang dirangkum Tribunnews.com.
1. Pernah dikirim menumpas GAM di Aceh
Bripka Matheus De Haan (54), anggota Polri yang ditemukan tewas di pekarangan TPU Mutiara, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat pernah dikirim ke Aceh pada tahun 2001 untuk operasi penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Tugas itu membuat pangkat Bripka Matheus di Polri naik dalam waktu yang cepat.
"Soal pangkat itu sebenarnya bapak itu naiknya cepet. Bapak itu dikirim ke Aceh tahun 2001 waktu GAM."
"Kalau bapak nggak dikirim ke Aceh, bapak sekarang bukan Bripka. Paling baru bengkok dua," ujar menantu Bripka Matheus, Angger Aprinda saat ditemui di rumah duka di Kampung Bambon RT 02/RW 06, Bojonggede, Bogor, Selasa (1/1/2019).
2. Tujuh Saksi Diperiksa
Penyidik Polresta Depok memeriksa saksi-saksi terkait tewasnya Bripka Matheus.