Sosok Nurhayati, Perempuan yang Dibunuh Secara Sadis di Apartemen Green Pramuka City
Almarhum Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka menjadi tulang punggung keluarga.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Almarhum Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka menjadi tulang punggung keluarga.
Kakak korban, Nurlela, mengatakan Nurhayati selalu membantu perekonomian keluarga.
Nurhayati sudah beberapa tahun ini bekerja di suatu tempat hiburan di bilangan Jakarta Pusat.
Pendapatan yang didapatkan almarhum selama bekerja beberapa tahun ini selalu disisihkan untuk membantu kakaknya itu.
"Mau matinya aja dia nolongin saya, ngebantu saya, pokoknya dia tulang punggung keluarga. Yang dia pikirin keluarganya aja," kata Nurlela di rumah duka Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (6/1/2019).
Baca: Motif Pembunuhan Wanita Penghuni Apartemen Green Pramuka City Akhirnya Terungkap
Nurlela menuturkan sebelum meninggal dunia, Nurhayati sempat mendirikan warung kelontong untuk Nurlela kelola.
Selain itu, dua anak Nurlela yang merupakan keponakan Nurhayati juga sudah dianggap almarhum layaknya anak sendiri.
"Dia sayang banget sama anak-anak saya. Jangankan anak-anak saya, kebutuhan saya dipenuhin juga. Saya dikasih usaha warung, dibelanjain buat sehari-hari. Adek saya juga ada yang ditanggung dia," ucap Nurlela.
Nurhayati yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara meninggal dunia dengan meninggalkan dua orang kakak dan dua orang keponakan.
Almarhum sebelum meninggal dunia tinggal menyendiri di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat sejak 2011 silam.
Nurhayati ditemukan tewas di lorong lantai 16 Tower Chrysant Apartemen Green Pramuka pada Sabtu (5/1/2019) malam.
Nurhayati tewas usai mengalami 10 tusukan di sekujur tubuhnya. Dia ditusuk oleh mantan satpam Apartemen Green Pramuka berinisial H.
Polisi menyebut H tega membunuh Nurhayati lantaran sakit hati pernah diludahi oleh wanita itu.
Nurhayati (36), korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, punya impian membeli rumah sendiri.
Kakak Nurhayati, Nurlela mengatakan sebelum meninggal dunia pada Sabtu (5/1/2019) lalu, Nurhayati sempat menghubunginya lewat pesan singkat.
Dalam pesan singkat itu, Nurhayati mengirimkan foto-foto kediamannya yang lama dan mengatakan bahwa dirinya rindu masa-masa tinggal di rumah lamanya di bilangan Kali Baru Barat yang sudah lama terjual.
"Dia bilang kangen sama rumah yang dulu. Dia ngirim-ngirim foto kangen sama rumah yang lama. Dia juga nanya gitu, kenapa ya dulu dijual? Saya bilang udah ikhlasin aja," kata Nurlela saat ditemui di rumah duka, Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (6/1/2019).
Menurut Nurlela, adiknya itu sampai mempunyai keinginan untuk memiliki rumah pribadi.
Maka itu, menurut Nurlela, Nurhayati bekerja begitu keras setiap harinya demi memenuhi impiannya itu.
"Dia bilangnya gitu, mau beli rumah lagi," kata Nurlela.
Nurlela menambahkan, terakhir kali ia bertemu dengan Nurhayati adalah ketika malam tahun baru, Sabtu (31/12/2018) lalu.
Kala itu, Nurhayati sempat mampir ke rumah Nurlela yang kini menjadi persemayaman terakhirnya.
"Terakhir ketemu malam tahun baru sempet ngerayain tahun baru bersama. Sempet ngerayain tahun baru bersama," kata Nurlela.
Jenazah Nurhayati (36) korban pembunuhan di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, tiba di rumah duka, Minggu (6/1/2019).
Selesai diautopsi di RSCM, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Kali Baru Timur IV, RT 11/RW 13, Kelurahan Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Pantauan TribunJakarta.com, jenazah Nurhayati tiba pukul 18.11 WIB.
Setelah diturunkan dari ambulans, jenazah Nurhayati langsung diletakkan di keranda mayat lalu digotong menuju rumah.
Diketahui, rumah duka tempat persemayaman terakhir Nurhayati adalah rumah kakak kandungnya yang akrab dikenal dengan nama Ipung.
Sejak sore, warga sudah berkumpul untuk mendoakan Nurhayati untuk terakhir kalinya di rumah duka ini.
Suasana duka pun terlihat saat salah satu keluarganya terlihat menangis usai jenazah Nurhayati dibawa masuk ke rumah duka.
Sebelumnya, Nurhayati ditemukan tewas di lorong lantai 16 Tower Chrysant Apartemen Green Pramuka pada Sabtu (5/1/2019) malam.
Nurhayati tewas secara sadis.
Dia mengalami 10 tusukan di sekujur tubuhnya.
Dia ditusuk oleh mantan satpam Apartemen Green Pramuka berinisial H.
Polisi menyebut H tega membunuh Nurhayati lantaran sakit hati pernah diludahi oleh wanita itu.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino