Kementerian LHK Sambangi Lokasi Tiga Anak Kecil Terkena Luka Bakar Diduga Kena Limbah
"Soal dugaan limbah itu berasal dari minyak, kita belum tahu," kata Arnoko, di Kampung Kramat Blencong
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lokasi lahan kosong di Kampung Kramat Blencong, Desa Segara Makmur, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi didatangi petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada Selasa (15/1/2019).
Tanah di lahan kosong itu diduga menyebabkan kaki tiga bocah yang bermain di sana mengalami luka bakar dan melepuh.
Baca: Tabung Gas Meledak di Tambora, Pasangan Suami Istri Alami Luka Bakar
Kementerian LHK mendatangi lahan tanah kosong itu bersama Dinas Lingkungan Hidul (LH) Kabupaten Bekasi, Camat Tarumajaya Sigit, dan Kapolsek Tarumajaya AKP Agus Rohmat.
Mereka berkeliling di lokasi lahan kosong tersebut. Sejumlah tanah pun diambil untuk dijadikan sampel penelitian.
Kepala Bidang Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Arnoko mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kandungan tanah di lokasi tersebut.
Pihaknya masih akan menelusuri dan menyelidikinya.
"Soal dugaan limbah itu berasal dari minyak, kita belum tahu," kata Arnoko, di Kampung Kramat Blencong, Selasa (15/1/2019).
"Kami sudah bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Deputi Dirjen Penindakan Hukum untuk mengecek, mengindentifikasi penyebab pencemaran itu. Kami butuh waktu untuk mengetahui secara pasti penyebabnya apa," katanya lagi.
Arnoko menjelaskan bahwa pihaknya juga telah mengambil sampel tanah itu untuk dilakukan pemeriksaan laboraturium.
"Belum bisa kami simpulkan hasil kandungan tanah itu. Kami masih telusuri penyebab luka bakar kepada tiga bocah itu. Semua data yang kami miliki akan kami periksa di labotarium," ucapnya.
Baca: Limbah Tailing PT Freeport Indonesia Disebut Bisa Dimanfaatkan untuk Bahan Bangunan
Dia menambahkan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dan Kementerian Lingkungan Hidup, sertan Polsek Tarumajaya masih terus menyelidiki kasus tersebut.
"Ya butuh 14 hari hingga satu bulan untuk identifikasi. Jadi kita masih dalam proses, mohon kesabaran. Kita belum bisa simpulkan hasilnya nanti seperti apa. Kita sedang bekerja mungkin nanti kita beritahu," ucap Arnoko.
Penulis: Muhammad Azzam
Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan Cek Tanah yang Menyebabkan Kaki 3 Bocah Melepuh