Kapasitas Pembuangan Sampah di TPST Bantargebang Diperkirakan Penuh 3 Tahun Lagi
Pemprov DKI memproyeksi, TPST bakal penuh tiga tahun lagi atau 2021 mendatang, apalagi jumlah sampah yang masuk mencapai 7.400 ton per hari.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Terpadu atau TPST milik Provinsi DKI Jakarta di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi hanya tersisa 10 juta ton.
Pemprov DKI memproyeksi, TPST bakal penuh tiga tahun lagi atau 2021 mendatang, apalagi jumlah sampah yang masuk mencapai 7.400 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, secara keseluruhan kapasitas TPST Bantargebang mencapai 49 juta ton dengan total luas lahan 110 hektare.
Baca: BREAKING NEWS Aris 'Idol' Ditangkap Polisi Diduga Pakai Narkotika
Hingga saat ini jumlah sampah yang masuk di sana mencapai 39 juta ton dengan sisa lahan sekarang sekitar 20 hektare.
"Sekarang usia TPST Bantargebang sudah mencapai 30 tahun dan kapasitas yang tersisa tinggal 10 juta ton lagi yang diprediksi di tahun 2021 akan penuh," kata Isnawa Adji di TPST Bantargebang, Selasa (15/1/2019).
Isnawa mengatakan, untuk mengatasi masalah sampah di DKI Jakarta, Gubernur telah menetapkan kegiatan strategis daerah seperti pembangunan pengolahan sampah menggunakan sistem Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter, Tanjungpriok, Jakarta Utara.
DKI, kata dia, juga mulai mengurangi jumlah sampah di titik sumber dan mengoptimalisasi TPST Bantargebang.
"Dalam kegiatan di TPST Bantargebang ini, kami mempunyai target dan harapan ingin menjadikan TPST Bantargebang sebagai TPST ramah lingkungan dan TPST ramah sosial," ujar Isnawa.
Isnawa mengatakan, agar tujuan itu tercapai maka sejak pengelolaan dilakukan oleh swakelola oleh DKI pada 19 Juli 2016, lembaganya terus berupaya melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua sarana dan prasarana yang ada.
Baca: Bank-bank BUMN Mulai Menjerit karena Likuiditas Ketat Akibat Perang Suku Bunga Deposito
Lembaganya juga terus berupaya untuk dapat mengelola dan mengoperasionalkan TPST dengan sebaik-baiknya.
"Salah satu contoh kegiatan yang sudah kami lakukan, yang pertama adalah memelihara kondisi sanitary landfiil (sampah ditumpuk dengan lapisan tanah dan geo membran) dengan baik," ungkapnya.
Tidak hanya itu, DKI juga melakukan pemeliharaan terhadap Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS) beserta salurannya.
Bahkan untuk menonjolkan kesan asri, pihaknya melakukan penghijauan di berbagai sisi TPST, sekaligus mengoperasikan pusat daur ulang pupuk kompos serta berbagai kegiatan lainnya.