Alfin Terpaksa Naik Bus ke Padang Karena Harga Tiket Pesawat Mahal
Seperti yang dilakukan oleh salah satu penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Alfin (43).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahalnya tarif pesawat ditambah penerapan bagasi berbayar rupanya membuat penguna jasa transportasi udara sebagian diantaranya beralih mengunakan transportasi darat (bus).
Seperti yang dilakukan oleh salah satu penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Alfin (43).
Sejak tarif pesawat mahal, ia berfikir ulang untuk mengunakan transportasi udara tersebut ditambah dengan penerapan bagasi berbayar.
"Ya gimana kita ngak beralih mas, harga tiketnya aja jutaan, belum bagasi. Kita sebagai orang perantauan ya jadi binggung, mau nggak mau naik bus, walaupun harus menempuh waktu lama," kata Alfin, Minggu (10/2/2019).
Dia mengaku lebih sering mengunakan transportasi udara Lion Air, namun sejak sebulan lalu ia memutuskan untuk beralih menggunakan bus.
Baca: Harga Tiket Pesawat Naik, Penumpang Kereta ke Solo Meningkat
Baca: Harga Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Tujuan Padang Melonjak di Terminal Kalideres
Pria yang berkerja sebagai pedagang baju di Tanah Abang ini mengaku hal itu dilakukan karena dirinya membawa beberapa baju-baju yang akan dijual di kampung halamannya.
Untuk itu dirinya menghindari beban pembayaran bagasi dengan beralih mengunakan bus.
"Saya kan kebetulan emang sebulan sekali itu ke Padang, istri anak kan disana, makanya kalo naik pesawat mikir juga belum lagi bagasi ya," katanya.
Selain itu, hal serupa juga dikatakan Darmanto.
Ia mengatakan sejak tarif pesawat mahal dirinya pun harus beralih moda transportasi darat.
Baca: Luna Maya Foto Bareng Pevita Pearce, Herjunot Ali Beberkan Fakta Sebenarnya dan Singgung Ariel Noah
Untuk itu dirinya berharap pemerintah segera turun tangan atas persoalan ini.
"Ini namanya nasib orang bawah, ketika apa-apa naik, yang pusing rakyat bawah, mereka yang punya uang enak-anak aja, tapi kayak kita seperti ini makin sengsara namanya, seharusnya pemerintah cepet turun tangan," ujarnya.
Penulis: Joko Supriyanto