Dubes RI untuk Rusia Janji Bawa Hasil Karya Siswa Sekolah Alam Bantar Gebang ke Moskow
"Kita sudah menyumbang beberapa mesin jahit, mereka mengolah barang-barang bekas menjadi produk seperti tas dan semacamnya," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Saat mengunjungi Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia di Bantar Gebang, Bekasi, Duta besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi berjanji hasil karya siswa ajan dipamerkan dalam ajang Festival Indonesia yang akan berlangsung di Moskow, Rusia, Agustus 2019 mendatang.
"Kita sudah menyumbang beberapa mesin jahit, mereka mengolah barang-barang bekas menjadi produk seperti tas dan semacamnya, tapi setelah mereka terampil ini mereka kebingungan marketingnya kemana, ini kan harus dibimbing," kata Wahid, Selasa (26/2/2019).
Baca: Warga Bantar Gebang Ini Tak Kenal Siapa Baim Wong, Paula Verhoeven Curi Perhatian
"Kemudian saya teringat saya kan ada Festival di Moskow, setiap tahun, tahun lalu dihadiri 135 ribu peserta, ada 100 both, nah tahun ini saya memberikan satu both dari Bantar Gebang ini untuk memamerkan hasil karyanya," tambahnya.
Diketahui, Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia merupakan sekolah untuk anak-anak pemulung di Bantar Gebang.
Namun kata dia, untuk bisa ikut dalam pameran Festival Indonesia di Moskow, kualitas produk juga harus diperbaiki.
Untuk itu, pihak Yayasan mengaku telah bekerja sama dengan satu brand bernama Temunan Elok untuk dapat bekerja sama memnerdayakan ibu-ibu binaan Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia.
"Saya lihat produk-produk mereka sudah bagus, hasil jahitan juga sudah bagus, tapi nanti akan ada pembimbing yang sudah punya produk nanti akan dipekerjakan mereka kasi desain dan bahannya sambil proses produksi terus dibimbing," jelas dia.
Baca: 5 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di Dunia, Moskow Jadi yang Terbaik
Dia sangat berharap pemberdayaan warga Bantar Gebang yang notabene adalah pemulung dapat terus berkembang. Kehadiran Sekolah Alam Tunas Mulia sangat penting untuk merubah pola pokir warga sekitar agar menjadi manusia-manusia yang memiliki keterampilan dan berpendidikan.
"Kita memberikan semangat, karena saya dengar ada beberapa kasus anaknya ini tidak boleh sekolah, walaupun sekolah hanya seminggu tiga kali di Sekolah Alam, lalu saya tegaskan cara yang dapat dilakukam merubah nasib adalah dengan pendidikan tolong relakan anaknya sekolah, jangan sampai anak pemulung jadi pemulung lagi," paparnya.
Penulis: Yusuf Bachtiar
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Produk Buatan Sekolah Alam Bantar Gebang Bakal Dibawa ke Moskow