Anies Pastikan Tarif MRT Sudah Ditetapkan Sebelum Diresmikan
"Saya sudah bicara dengan Pak Ketua DPRD, Insya Allah sebelum tanggal 24 bisa ditetapkan," ujar Anies
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 1 Bundaran HI-Lebak Bulus akan segera diresmikan empat hari lagi yakni pada Minggu (24/3/2019).
Namun, hingga saat ini sebagian anggota dewan seperti Komisi C DPRD DKI Jakarta masih belum menyetujui besaran subsidi yang akan diberikan Pemprov untuk kereta cepat ini.
Terkait hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah berbincang dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk membahasnya.
Ia memastikan, besaran tarif akan segera ditetapkan sebelum peresmian digelar, terlebih kereta ini bakal beroperasi secara komersial pada awal bulan April 2019 mendatang.
"Saya sudah bicara dengan Pak Ketua DPRD, Insya Allah sebelum tanggal 24 bisa ditetapkan," ujar Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Sulitnya menentukan tarif menurut Anies, karena harus menyesuaikan dengan jarak antar-stasiun yang berbeda beda.
Baca: Jl Prof Mohamad Yamin Akan Dibuka untuk Umum
Anies mengatakan, tarif MRT ini berbeda dengan tarif moda transportasi lain karena menyesuaikan jarak tempuhnya.
Jadi tiap titik keberangkatan dan kedatangan itu nanti akan menentukan berapa besarannya. "Tapi secara umum kira-kira sekitar kurang lebih Rp 1000 rupiah perkilometer," ungkap Anies.
MRT Jakarta fase I memiliki 13 stasiun transit yang terdiri dari 7 stasiun atas, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Lalu 6 stasiun bawah tanah, yakni Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas serta Bundaran HI.
Sementara setelah peresmian dari 24 Maret hingga 1 April, Kereta MRT digratiskan untuk masyarakat. "Setelah peresmian tetap berjalan seperti sekarang. Bukan uji coba ya karena (masa) uji cobanya sudah selesai. Tapi ini publik bisa mencoba (tanpa tarif)," ungkap Anies.