Tercatat 458.000 Warga Miskin di DKI Jakarta, Terbanyak di Jaktim
Tercatat, ada sebanyak 458.000 orang warga miskin di DKI Jakarta. Namun, dijelaskannya, data tersebut katanya akan berubah dalam kurun waktu tertentu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Sosial DKI Jakarta melakukan pemuktahiran data Basis Data Terpadu (BDT) tahun 2019.
BDT dilakukan secara serentak di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Baca: Bantuan Perontok Padi Untuk Nenek Ratem, Mentan Amran: Dulu Saya Pernah Miskin
Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Sosial DKI Jakarta, Santoso bertujuan untuk memverifikasi BDT yang ada sebelumnya.
Tercatat, ada sebanyak 458.000 orang warga miskin di DKI Jakarta.
Namun, dijelaskannya, data tersebut katanya akan berubah dalam kurun waktu tertentu.
Sebab, diungkapkannya, banyak faktor yang menyebabkan warga dapat dikategorikan sebagai warga miskin atau sebaliknya.
Oleh karena itu, lewat pemutakhiran data BDT tersebut, diharapkan program bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus, Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Lansia dan lainnya itu dapat tepat sasaran.
Sebab, tidak sedikit warga yang semula miskin kini berubah menjadi mampu.
"Jadi, ada beberapa kategori masyarakat dinilai dari kemampuan ekonominya, beban hidupnya."
"Apakah tergolong warga mampu atau miskin."
"Nah petugas kami ini akan mendata warga-warga yang miskin ini, termasuk melakukan verifikasi atas data BDT yang ada sebelumnya," ungkapnya ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Rabu (10/4/2019).
Terkait jumlah warga miskin yang tercatat dalam BDT saat ini, wilayah Jakarta Timur diungkapkannya menempati urutan pertama dibandingkan wilayah Jakarta lainnya.
Jumlah warga miskin di Jakarta Timur katanya mencapai sebanyak 112.616 Kepala Keluarga (KK).
"Tapi, itu masih data BDT sebelumnya, bisa saja berkurang karena banyak hal seperti banyak program pelatihan kewirausahaan atau lainnya."
"Data itu yang akan petugas kita verifikasi apakah berubah atau pengurangan jumlahnya, kalau harapan supaya jumlah warga miskin berkurang," tutupnya.
Ditemui terpisah, Kasudin Sosial Jakarta Timur, Purwono membenarkan wilayah Jakarta Timur merupakan wilayah berpenduduk miskin terbanyak di Ibu Kota.
Oleh karena itu, dari sebanyak 808 orang petugas Pendata dan Pendamping Sosial (Pendamsos) di DKI Jakarta, sebanyak 300 petugas ditugaskan di wilayah Jakarta Timur.
Para petugas tersebut katanya telah mendapatkan pelatihan pendataan verifikasi dan validasi BDT lewat aplikasi SIKS-NG atau Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation.
Lewat aplikasi berbasis android yang dapat diakses oleh para Pendamsos itu, diharapkan data BDT dapat terbarukan setiap saat.
"Mereka sudah diberikan pelatihan dan pendataan agar mereka bisa bekerja optimal. Mereka dibagi per wilayah untuk melihat dan mendata langsung warga miskin bekerjasama dengan RT dan RW di wilayah sehingga diharapkan data akan akurat," jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pelaksanaan pemutakhiran data BDT akan dilaksanakan pada 10 April hingga 6 Juli 2019 dengan sistem pemusatan per kotamadya atau kabupaten administrasi menggunakan aplikasi SIKS-NG atau Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial New Generation.
Baca: Makin Eksis di Medsos, Kian Miskin ?
Aplikasi berbasis android tersebut dapat diakses oleh para Pendamsos sehingga data yang terhimpun akan terbarukan setiap saat.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Irmansyah memimpin apel yang diikuti oleh ratusan petugas Pendata dan Pendamping Sosial (Pendamsos) Dinas Sosial di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (10/4/2019).
Penulis : Dwi Rizki
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul : Tercatat Sejumlah 450000 Warga Miskin di Ibu Kota dengan Angka Tertinggi Jakarta Timur
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.