Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pancasila Sudah Final Bagi Negara dan Bangsa Ini kata Widodo

Ideologi Pancasila merupakan falsafah bangsa Indonesia yang sudah tidak boleh di tawar-tawar lagi. Pancasila merupakan konsensus nasional

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Pancasila Sudah Final Bagi Negara dan Bangsa Ini kata Widodo
ist
Laksdya TNI (Purn) Widodo, SE, M.Sc 

Ini harus dikawal, sehingga seluruh kewajiban di sekolah, baik sekolah negeri, swasta maupun sekolah-sekolah asing, yang namanya selama menggunakan negara Indonesia tentunya wajib hukumnya dan tidak ada pilihan lain untuk mengucapkan Pancasila, mengibarkan bendera tiap hari Senin dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Itu yang tidak dimiliki oleh sekolah sekolah Dirinya memberikan gambaran, anak Indonesia yang sekolah di luar negeri bahkan di sekolahnya diminta untuk menyanyi lagu kebangsaan dan menghormati bendera negara tersebut. Karena hal tersebut dilakukan untuk merawat integritas maupun

“Karena anak-anak inikan belum tahu ini apa, ideologi atau bukan. Tetapi ya tadi itu, paling tidak kecintaan kepada kepada negaranya. Karena dia tahu kebutuhan daripada negaranya,” kata mantan Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan Untuk itu dirinya meminta kepada dunia pendidikan terutama kepada para guru untuk dapat mendidik  para generasi milenial ini secara sungguh-sungguh. Ini agar  mereka mempunyai integritas atau punya kemauan untuk mengontrol lingkungan sekitar nantinya.

“Ini agar generasi muda nantimnya bisa bertindak sebagai khalifah dalam mengawal dan merawat ideologi Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Pelajaran budi pekerti harus dihidupkan kembali. Karena budi pekerti  itu adalah perjalanan Pancasila secara mendasar. Dan sekarang itu sudah hilang,” jelas mantan Panglima Armada RI Kawasan Barat ini.

Menurutya generasi muda ini harus dikawal agar dia nanti bisa menularkan dan mempunyai tanggung jawab moral. Dan untuk menanamkan tanggung jawab moral ini tentu harus dilatih. Pemerintah tidak boleh membiarkan. Misalnya generasi muda membentuk komuniatas-komunitas yang toleran. Pemerintah harus mewadahi.

“Kalau jaman Sumpah Pemuda tahun 1928 itu ada Jong Java, Sumatra, Celebes dan lainnya untuk memerdekakan itu ternyata mereka bisa bersatu. Itu sama halnya sebagai kekuatan yang luar biasa kalau nanti pemerintah bisa mewadahi itu . Karena anak muda ini butuh saluran, tapi kalau tidak disalurkan dia bisa akan cari sendiri-sendiri dan itu akan berbahaya buat bangsa ini kalau mereka tersusupi yang tidak benar,” urainya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas