Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Suami Bunuh Istri di Bekasi: Penemuan Mayat, Dibayangi Wajah Korban, dan Kronologi Kejadian

Tugimin tega membunuh istrinya Tanti Susanti di rumahnya di kawasan Grand Permata City, Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kasus Suami Bunuh Istri di Bekasi: Penemuan Mayat, Dibayangi Wajah Korban, dan Kronologi Kejadian
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Candra Sukma Kumara (tengah) saat menggelar konferensi pers di Mapolrestro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang, Bekasi, (29/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus tewasnya Tanti Susanti (43) akhirnya terungkap setelah pelakunya yang tak lain suaminya sendiri, Tugimin menyerahkan diri kepada kepolisian.

Kasus bermula ketika sesosok mayat berjenis kelamin perempuan dietmukan di salah rumah di kawasan Grand Permata City, Desa Karangsetia, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jumat (12/4/2019) siang.

Kapolsek Cikarang Utara Kompol Sujono mengatakan jenazah Tanti Susanti ditemukan warga sekitar pukul 14.50 WIB.

Penemuan mayat tersebut diawali kecurigaan warga yang mencium bau busuk di rumah yang ditempati Tanti bersama suaminya.

Baca: Kasus Suami Bunuh Istri di Bekasi: Dipicu Uang Rp 20 Juta Hingga Keluar Kata-kata Binatang

Atas hal tersebut, warga kemudian melaporkannya ke polisi.

"Setelah olah TKP, diduga ada tindak kekerasan, banyak luka disejumlah tubuh," ujar Kapolsek Cikarang Utara Kompol Sujono ketika dihubungi wartakotalive.com, Jumat (12/4/2019), saat itu.

Jenazah Tanti pun dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan visum.

Berita Rekomendasi

Kepolisian menduga korban telah tewas sejak lima hari lalu.

Sehingga saat ditemukan warga, korban sudah dalam keadaan membusuk.

Baca: Warga Manggarai Timur Temukan Bayi Perempuan di Lubang Jamban Saat Hendak Buang Hajat

"Ya membusuk ini jadi salah satu faktor kita kesulitan deteksi apakah itu luka fisik atau seperti apa," ujarnya.

Dari keterangan warga, lanjut Sujono, korban tinggal bersama suaminya.

Baca: Ini Fakta Terbaru Video Panas Cut Tari & Ariel Noah 9 Tahun Silam, Hotman: Cut Tari Ngaku 3 Kali

Namun, suaminya telah kabur meniggalkannya.

"Keterangan warga memang ada masalah dengan suaminya. Dari hari Senin suami korban tidak kelihatan engga ada," jelasnya.

Sehingga kuat dugaan saat itu, kematian korban masih ada hubungannya dengan suami korban.

"Indikasi arah ke sana ada. Tapi kita tetap tunggu hasil autopsi dulu apakah ada tindak kekerasan atau tidak. Untuk usut lebih dalamnya, apakah bunuh diri atau dibunuh," paparnya.

Dari lokasi kejadian saat itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti bantal dan selimut.

Dibayang-bayangi wajah korban saat pelarian

Usai membunuh istrinya, Tugimin kabur ke sejumlah kota di antaranya Pekalongan, Pemalang, Semarang, Cirebon hingga ke Tangerang Selatan.

Selama masa pelariannya itu, dia mengaku merasa diikuti dan dibayang-bayangi wajah sang istri yang tega dia habisi dengan cara dibekap dengan bantal lalu dijerat lehernya menggunakan tambang.

"Saya selama di jalan terbayang, enggak tenang, akhirnya saya ingin tenang dengan menyerahkan diri ke polisi," kata Tugimin saat diwawancarai awak media, Senin (29/4/2019).

Baca: Ketua PWNU Jatim: Kalau Ada Kubu Lawan Gabung Jangan Dikasih Posisi Menag dan Menteri Pendidikan

Hingga akhirnya, Tugimin pun akhirnya menyerahkan diri kepada polisi.

pelaku menyerahkan diri ke Polsek Serpong Polres Tangerang Selatan, Minggu (21/4/2019).

"Anggota kemudian menjemput tersangka di Polsek Serpong dan dicocokkan hasil pemeriksaan olah TKP dengan pengakuan tersangka," ungkap Kapolres Metro Bekasi Kombes Candra Sukma Kumara di Mapolres Metro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (29/4/2019).

Kronologi pembunuhan

Setelah Tugimin menyerahkan diri, terungkap bagaimana ia membunuh istrinya.

Aksi sadis yang dilakukan Tugimin dipicu sakit hati.

Pelaku mengaku merasa dihina dan dicaci maki istrinya.

Tugimin di Mapolrestro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (29/4/2019), mengatakan, saat malam kejadian pembunuhan, dia dan istrinya cekcok lantaran masalah uang Rp 20 juta.

Dia mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 20 juta, uang itu niatnya akan digunakan pelaku untuk modal usaha.

Baca: Respons Sandiaga Sikapi Pernyataan Garis Keras yang Dilontarkan Mahfud MD

Namun, sang istri justru menghabiskan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari.

"Saya ngasih duit Rp 20 juta, ternyata duit itu sudah abis sama dia, harapan saya itu separuh atau seperempatnya buat mulai usaha saya di sini, ternyata enggak sehingga menimbulkan keributan," kata Tugimin.

Saat keributan terjadi, keluarlah kata-kata kasar yang diucapkan sang istri hingga membuat Tugimin sakit hati dan naik pitam.

"Keluar kata-kata kasar, caci maki pakai kata-kata binatang, saya dianggap enggak bisa menghasilkan uang, karena saya enggak kerja," ungkap Tugimin.

Baca: Cabut BAP soal Pihak Kemenpora Terima Dana, Staf Kemenpora: Bukan Keterangan Saya

Kesal karena sudah dihina dan dicaci maki, Tugimin kemudian langsung menyekap wajah istrinya dengan menggunakan bantal.

Ketika sudah tidak berdaya, Tugimin lalu mengambil seutas tali tambang lalu menjerat leher istrinya hingga tidak bernyawa.

"Saya spontan aja, karena itu (kesal), saya ambil tambang ada di atas lemari," ungkap Tugimin.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana ancaman hukuman penjara 20 tahun penjara. (wartakota/ tribunjakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas