Perjalanan Winardi Hingga Mengaku Sebagai Imam Mahdi
Kepada media setelah menyampaikan permohonan maaf, Winardi membeberkan kenapa sampai mengaku Imam Mahdi.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNNEWS.COM, SAWANGAN - Sempat viral setelah mengaku Imam Mahdi, Winardi akhirnya meminta maaf di depan para tokoh masyarakat dan pemuka agama.
Warga asal Kampung Perigi, Sawangan, Kota Depok ini memiliki puluhan pengikut di padepokannya setelah mengaku sebagai Imam Mahdi.
Kepada media setelah menyampaikan permohonan maaf, Winardi membeberkan kenapa sampai mengaku Imam Mahdi.
Winardi menuturkan, pada suatu malam ketika tidur ia seolah melakukan perjalanan ritual.
"Waktu itu saya menempuh perjalanan tapi badan saya di rumah, sementara yang perjalanan ritual itu ruh saya. Posisi ruh spiritualnya itu pulang ke kampung," ujar Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (30/5/2019).
Baca: Kisah Ariyanto, Pemudik yang Pulang ke Pekalongan Kendarai Sepeda
Baca: Peringatan Dini BMKG Daftar Wilayah Dilanda Cuaca Ekstrem 1 Juni 2019, Potensi Hujan Lebat
Baca: Demi Konten Video Pemuda Lakukan Prank Jadi Pocong Takuti Warga, Kisahnya Berakhir di Kantor Polisi
Winardi mengatakan dalam perjalanan spiritualnya ke kampung ia berjumpa dengan ayah dan ibunya, juga para leluhurnya.
Hingga akhirnya, perjalanan spiritual tersebut tiba-tiba berlanjut ke tanah suci Mekah di mana Winardi mengatakan dirinya menjadi penuntun para leluhurnya.
"Di perjalanan berikutnya ke tanah suci Mekah, saya mengarahkan para leluhur saya untuk tawaf. Di situ saya sebagai pemandu, kemudian saya arahkan ambil tujuh batu kerikil dan lempar jumroh," ucap Winardi.
Semua cerita tersebut kini tinggalah cerita, Winardi pun telah mengakui kesalahannnya dan bertaubat serta menutup perkumpulannya.
Baca: Demi Konten Video Pemuda Lakukan Prank Jadi Pocong Takuti Warga, Kisahnya Berakhir di Kantor Polisi
Di hadapan para tokoh ugama dan ulama di Kota Depok, Winardi bertaubat dengan mengucap dua kalimat syahadat.
Viral gara-gara undangan open house
Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi 'booming' gara-gara undangan open house Idul Fitri 2019.
Undangan tersebut viral di sosial media setelah diposting akun @infodepok_id dan saat ini telah menuai lebih dari dua ribu like serta ratusan komentar.
Redaksi dalam undangan tersebut yang membuat viral.
"Open house halal bihalal Idul Fitri 1440 H bersama Sang Pembaharu (Imam Mahdi)," begitu bunyi undangannya.
Mencoba menelusuri alamat yang tercantum di undangan, acara berlangsung di padepokan Winardi.
Warga sekitar pun menuturkan bahwa memang sudah sejak siang ini padepokan tersebut disambangi aparat.
Seorang pria bernama Mahfuzi yang mengaku yang dimaksud Imam Mahdi adalah gurunya yang bernama Winardi.
"Kami meyakini pimpinan kami itu Imam Mahdi, sebagai guru, pemimpin kami, petunjuk kami ke dalam masalah ilmu keagamaan," ujar Mahfuzi di padepokan, Rabu (29/5/2019) malam.
Padepokan Winardi beralamat di Jalan H Sulaiman RT 02/05 No.123, Kampung Perigi, Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Di padepokan tersebut Mahfuzi bersama puluhan jemaah lainnya belajar ilmu agama kepada Winardi yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
"Di sini kami belajar, belajar ilmu, tuntunan, sifatnya lebih untuk mengetahui dan memperdalam ilmu agama, untuk mengetahui agama yang selurus-lurusnya," kata Mahfuzi.
Malam itu Winardi tengah berada di Kantor Kecamatan Sawangan, karena sedang menghadiri mediasis dengan tokoh agama setempat, aparat, dan pihak MUI Kota Depok.
Ngaku sudah tobat
Mahfuzi mengatakan gurunya bekerja sebagai petugas keamanan alias satpam.
"Profesinya sebagai satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan," ujar Mahfuzy.
Mahfuzy sudah bergabung dengan padepokan dan menjadi murid Winardi sejak 2014 silam.
Saat ini pengikut Winardi sudah mencapai sekiranya 80 orang.
"Sudah ada 100 kurang, 80 orang lah sekiranya," ujar Mahfuzy dijumpai wartawan.
TribunJakarta.com lalu menyambangi Kantor Kecamatan Sawangan dan memang ada mediasi.
Setelah musyawarah dengan tokoh agama sekitar, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman, dan pihak kepolisian, Winardi mengakui salah mengaku Imam Mahdi.
KH Dimyati mengatakan, dalam musyawarah tersebut pihaknya membawa tiga buku yang secara garis besar berkaitan dengan Imam Mahdi.
Setelah musyawarah, hasilnya pun disepakati bahwa dengan berdasarkan kitab suci Alquran dan Hadis Nabi Muhammad Saw, Winardi bukanlah seorang Imam Mahdi.
"Maaf, Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi sesuai di kitab-kitab.
Maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa jika ada orang yang tak sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar, maka ini ajaran yang menyimpang," ujar KH Dimyati.
Lanjut KH Dimyati, Winardi juga diminta untuk bertobat, dan para pengikutnya diminta untuk pergi karena tak sesuai dengan ajaran.
"Alhamdulillah beliau (Winardi) tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat," tambah KH Dimyati.
Sementara itu, Winardi sendiri mengakui kesalahan dirinya dan berjanji akan menutup perkumpulannya untuk selama-lamanya.
"Di depan para ulama dan tokoh agama saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ucap Winardi. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terungkap, Mengapa Winardi Bisa Mengaku sebagai Imam Mahdi dan Perjalanan Spiritual sampai Mekkah