Diduga Dihipnotis, Pria di Jakarta Timur Ini Sukarela Serahkan Kunci Motor kepada Pelaku
Fitriana Palupi Widodo, mengatakan kasus curanmor bermodus hipnotis itu menimpa ayahnya, Satria Endang Setiawan (60) sekira pukul 12.30 WIB
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (29/6/2019).
Diduga si pelaku menghipnotis korbannya, sehingga membuat korbannya secara sukarela menyerahkan kunci sepeda motor kepada pelaku.
Baca: Kronologi Pengeroyokan Tewaskan Anggota TNI Hingga Sosok Korban di Mata Keluarga dan Warga
Fitriana Palupi Widodo, mengatakan kasus curanmor bermodus hipnotis itu menimpa ayahnya, Satria Endang Setiawan (60) sekira pukul 12.30 WIB.
Kala itu, Fitriana menuturkan ayahnya baru saja pulang mengantar saudaranya ke Jalan Cipinang Kebembem lalu hendak berputar arah dekat RSUP Persahabatan, Pulogadung.
"Di situ ada bapak-bapak tua manggil-manggil bapak saya. Dia (pelaku) pakai baju dan helm proyek, jadi benar-benar seperti pekerja proyek. Memang di situ lagi ada pembangunan rumah," kata Fitriana di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (1/7/2019).
Pelaku yang diperkirakan berusia di atas 60 tahun itu meminta Satria mengantarnya membeli makanan di Warteg untuk para pekerja proyek.
Lantaran iba dengan usia dan perawakan pelaku yang kurus, Satria mengantar pelaku hingga ke Warteg terdekat dari RSUP Persahabatan.
"Pas sampai Warteg bapak saya sama pelakunya turun, pelakunya pesan 45 porsi nasi bungkus. Tiba-tiba pelakunya terima telpon dan minta kunci motor bapak saya. Katanya mau pergi balikin kunci mobil proyek," ujarnya.
Saat diminta menyerahkan kunci sepeda motor itu, Satria seketika merasa linglung dan bersedia menyerahkan sepeda motornya kepada pelaku.
Fitriana menyebut ayahnya baru sadar sekira 15 menit usai ditinggal pelaku yang melaju ke arah lokasi proyek tempat awal mereka bertemu.
"Bapak saya antara sadar dan enggak sadar langsung ngasih saja. Katanya pelaku itu lawan arah RS Persahabatan lagi," tuturnya.
Beruntung pegawai Warteg juga menaruh curiga kepada pelaku sehingga menghentikan pesanan nasi bungkus yang dipesan pelaku.
Baca: Purnawirawan TNI AL Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Bacok di Rumahnya Kawasan Depok
Setelah sepenuhnya sadar, Satria berjalan kaki menyambangi lokasi proyek tempat pelaku mengaku bekerja sebagai pegawai proyek.
"10-15 menit setelahnya bapak saya mulai enggak linglung lagi dan jalan kaki ke lokasi pengerjaan proyek. Di sana, kata mandor proyek pelaku datang bertiga, tapi diusir sama mandor karena mencurigakan," lanjut Fitriana.
Penulis : Bima Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Gunakan Pakaian Pekerja Proyek, Pelaku Curanmor di Pulogadung Diduga Hipnotis Korban