Cerita Anggota Densus 88 Pura-pura Mancing Lele Saat Intai Terduga Teroris di Bekasi
Itu orang sering patungan sama saya minta ikut," ujar Rojiun Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Kebalen.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Abdurrahman (23), terduga teroris yang diringkus Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Minggu (30/6/2019) rupanya sudah dibuntuti sejak beberapa hari lalu.
Lokasi penggerebekan yang terjadi di perumahan Griya Syariah, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi juga sudah diamati sejak beberapa hari belakangan.
"Sudah dipantau jelas dari jauh-jauh hari. Kan di sana ada empang, kita suka beli lele. Iseng-iseng saja kita beli lele, kita ceburin, kita pancing.
Itu orang sering patungan sama saya minta ikut," ujar Rojiun Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Kebalen.
"Kayak dia bilang, 'Patungan yuk, Bang kita beli lele'. Patungan dia kasih duit Rp 30.000," imbuhnya. Saat itu, Rojiun tak pernah menanyakan asal orang tersebut.
"Warga saja kita ngiranya pakai celana buntung," imbuh dia
Orang tersebut kemudian jarang ikut memancing ikan lele yang mereka beli bersama Rojiun di empang.
"Saya suruh, 'Bang sini saja ngelepasin ikannya kan di sini'.
Baca: 5 Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah Diringkus Densus 88, Berikut Peran dan Seluk Beluknya
Dia jawab, 'Enggak apa-apa saya hiburan saja' sambil menghadap ke rumah Pak Rusdan.
Dia selalu menghadap ke situ," ungkap Rojiun.
Rusdan diketahui merupakan kakak ipar Abdurrahman yang rumahnya jadi lokasi penggerebekan pada Minggu siang.
Rojiun baru menyadari bahwa orang tersebut merupakan anggota polisi yang menguntit Abdurrahman ketika penggerebekan dilakukan.
"Pas penangkapan lihat, eh ternyata saya kenalin, dia ngikut (penangkapan). Dia masuk ke dalam (rumah atau tidak) saya enggak tahu deh, pokoknya dia di luar nungguin mobil," jelas Rojiun.
"Wah ini yang patungan lele nih. Berarti dia diintai sudah lama. Sudah di empang sudah tiga hari," imbuhnya.