Panitia Kurban di Jakarta Tak Pakai Plastik, Gantinya Besek Bambu Seharga Rp2 Ribu
D Pasar Jaya menyatakan siap mendistribusikan besek bambu untuk wadah pembagian daging kurban ke masyarakat, saat perayaan Hari Raya Idul Adha.
Editor: Anita K Wardhani
Dengan menggunakan besek bambu, Anies Baswedan yakin mampu mendongkrak pendapatan masyarakat, terutama perajin bambu di desa-desa.
"Kita ganti dari plastik ke bambu, artinya manfaatnya dirasakan oleh petani-petani dan perajin bambu di pelosok sana."
"Kalau kita pakai plastik, manfaatnya ke mana? Nah, dipikir sendiri jawabnya. Nanti saya jawab, ramai lagi," ucap Anies Baswedan.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengimbau seluruh panitia kurban atau Idul Adha di wilayah Ibu Kota, tidak menggunakan kantong Plastik Sekali Pakai (PSP) ketika membagikan daging kurban.
Terlebih, menggunakan kantong plastik hitam yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menjelaskan, kantong plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.
Baca: Tiga Tahun Terakhir, Rata-rata 70 Jemaah Haji Meninggal di Arafah, Kini Tenda Dipasang AC
Baca: Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Tetap Segar, Meski Lama di Dalam Kulkas
Apalagi, kantong plastik hitam yang diketahui merupakan hasil proses daur ulang plastik bekas pakai itu, mengandung zat karsinogen yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Kantong plastik keresek berwarna, terutama hitam, jelasnya, merupakan produk daur ulang yang riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui.
Mulai dari bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, limbah logam berat, hingga kotoran hewan atau manusia.
Selain itu, dalam proses daur ulang, produsen plastik menambahkan berbagai bahan kimia yang meningkatkan risiko bagi kesehatan.
"Kami imbau agar panitia kurban menggunakan wadah yang ramah lingkungan," imbaunya dalam siaran tertulis, Selasa (23/7/2019).
"Seperti daun pisang, daun talas, besek bambu, besek daun kelapa, besek daun pandan, atau bahan ramah lingkungan lainnya yang mudah dijumpai di Jakarta," sambungnya.
Baca: Bolehkah Kulit Hewan Kurban Dijual? Simak Hadist Ini, Bagaimana Rasul Mengaturnya
Imbauan serupa untuk membungkus makanan, lanjutnya, telah lama digaungkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tepatnya pada era kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo tahun 2009 silam.
Peringatan tersebut sejalan dengan edaran yang disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tentang bahaya kantong plastik hitam terhadap kesehatan.