Kisah Mbah Rebo Pawang Hujan Langganan Ibu Tien Soeharto
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sapu di sekitar Monumen Persahabatan Negara Non Blok, TMII itu, menceritakan kisahnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Di tahun itu saya mulai menjadi pawang hujan secara profesional," katanya.
Tawaran Menangkal Hujan di Papua
Kemampuannya dalam menahan hujan kian santer terdengar khalayak.
Keahlian Mbah Rebo diharapkan bisa membantu kepentingan masyarakat luas.
Ia sempat dipanggil untuk membantu mengamankan cuaca di tanah Papua saat proyek pembangunan jalan.
Selama 20 hari Mbah Rebo menghabiskan waktu di Papua.
"Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar enggak hujan. Intensitas hujan di sana tinggi," tambahnya.
Selain itu, ia sempat membendung hujan pada acara Cap Go Meh di Batam.
"Dua kali saya bantu acara itu di Batam,"tambahnya.
Pihak TMII juga membutuhkan pertolongannya saat pemasangan kaca-kaca di Museum Transportasi.
"Kalau gerimis aja, susah masang kaca karena licin. Akhirnya alhamdulilah selama seminggu saya bantu," katanya.
Tangani Ratusan Acara Nikahan
Mbah Rebo mengaku telah menangani sebanyak ratusan permintaan menahan hujan saat acara pernikahan.
Bahkan, lanjutnya, ia pernah menangani sembilan kali tawaran dalam satu hari saja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.