Dampak Tawuran Imigran Pencari Suaka di Kalideres, Sekolah Diliburkan
PERTIKAIAN antar-para pencari suaka di penampungan eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat, berimbas diliburkannya Sekolah Dian Harapan, kemarin.
Editor: Anita K Wardhani
Sebelumnya, bentrokan antara pencari suaka terjadi di eks Kodim Kalideres, Kamis (22/8/2019) malam.
Keributan terjadi antara Imigran Sudan dan Afganistan karena berebut makanan.
Keributan itu pun sempat membuat beberapa imigran Afganistan pun terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kini, kondisi situasi di eks Kodim Kalideres sudah terpantau kondusif.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak bisa memastikan status ribuan para pencari suaka yang mengungsi di gedung eks Kodim, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, status mereka di Tanah Air merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Keputusannya di pemerintah pusat karena ini statusnya WNA (warga negara asing)."
"Jadi bukan soal DKI-nya, tapi Indonesia-nya,” kata Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Hal itu dikatakan Anies Baswedan saat diminta tanggapan mengenai ribuan pencari suaka yang saat ini masih mengungsi di gedung eks Kodim Kalideres.
Bahkan, pada Sabtu (31/8/2019) nanti, DKI dengan sejumlah instansi terkait bakal melakukan pengosongan gedung tersebut dari para pencari suaka.
Menurut Anies Baswedan, bila pemerintah pusat memutuskan mereka berada di Indonesia, terutama DKI, maka Pemprov akan mempertanyakan lokasi penempatannya.
“Jadi mereka adalah orang asing yang berada di wilayah hukum Indonesia."
"Kalau diputuskan di Indonesia, nanti baru kami berbicara tentang di mananya (lokasi),” jelas Anies Baswedan.
“Saya ini Gubernur Jakarta, jadi ngurusinnya provinsi dan lokasinya saja yang kebetulan bersamaan dengan pemerintah pusat,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.