Warga Tangerang Demo Wali Kota Gara-gara Ambulans Puskesmas Tolak Angkut Jenazah Bocah
“Apalagi yang notabenenya kepada kepentingan masyarakat kecil dan lemah ketika ini pernah terjadi jangan lagi kembali terjadi,” kata Syaiful.
Editor: Hasanudin Aco
Menurutnya kejadian tersebut merupakan puncak dari lemahnya pelayanan publik Pemerintah Kota Tangerang.
"Saya kira kejadian ini puncak dari lemahnya pelayanan publik Pemkot Tangerang. Saya hanya saja, SOP dari Dinas Kesehatan kaitan pelayanan 112 yang dibanggakan Pak Wali Kota tidak memasukkan pengecualian kejadian khusus atau emergency," tutur Turidi.
"Saya lihat, penggunaan ambulance juga tidak maksimal sosialisasinya. Terbukti banyak sekali warga yang ingin memakai mobil jenazah. Karena tidak paham dan juga terlalu birokratis. Akhirnya masyarakat lebih memilih pelayanan ambulans jenazah atau ambulance pembawa orang sakit yang dimiliki oleh Partai Gerindra hasil sumbangan dari Pak Sufmi Dasko Ahmad, Anggota DPR RI Banten III yang diberikan ke kader Gerindra guna melayani di 13 Kecamatan," imbuhnya.
Turidi menyebut Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah harus bertanggung jawab dalam hal ini.
Dan petugas Puskesmas tidak juga harus disalahkan, karena mereka bertindak berdasarkan SOP yang ada, yang perlu dipertanyakan adalah si pembuat SOP yang kaku dan tidak fleksible terhadap emergency.
"Ya kaku, itu gambaran kebijakan pemerintah yang kaku terhadap pelayanan publik. Semua kaitan pelayanan kebijakan publik harus dievaluasi demi mengedepankan kepuasan masyarakat. Dalam hal ini, Wali Kota harus bertanggung jawab, yang dilaporkan jangan hanya Asal Bos Senang (ABS) saja," kata Turidi.
Lebih lanjut Turidi menegaskan, pihaknya akan mengkritisi pengajuan anggaran Pemkot Tangerang yang selama ini lebih dominan untuk acara ceremonial dan pencitraan saja.
Serta akan mencoret program yang tidak pro rakyat.
"Kami akan mengkritisi pengajuan anggaran Pemkot Tangerang yang selama ini terlihat lebih dominan untuk kegiataan ceremonial dan pencitraan saja. Akan tetapi faktanya begitu kaku dan sangat merugikan masyarakat. Bahkan, kami akan coret program yang tidak pro rakyat," paparnya. (dik)
Penulis: Andika Panduwinata