Pengemudi Pick Up yang Tabrak Calvin Hingga Hilangkan Kakinya Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara
Demi memastikan sangkaan pasal itu, Lalu mengatakan, pihaknya akan memeriksa sekali lagi dan mencocokkan keterangan sopir dan saksi-saksi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Calvin heran, saat dirinya kesakitan setelah tertabrak mobil pick up dan kakinya luka parah hingga putus di bagian betis, warga langsung ramai mengerubungi.
Namun hampir tidak ada satupun yang menolongnya, hanya seorang pria yang berusaha mendekat namun tak kuat karena mual.
Sedangkan puluhan orang lainnya hanya mengerubungi dan memvideokan dirinya yang saat itu tak berguling-guling tak berdaya menahan sakit.
"Waktu itu langsung ramai. Tapi orang-orang cuma nonton sama videoin doang enggak ada yang nolong. Eh ada satu orang yang mau nolong tapi dia enggak kuat terus enggak jadi," ujar Calvin.
Setelah 10 menit ia menahan sakit dalam kondisi yang memprihatinkan, akhirnya ayahnya datang dan membawanya ke rumah sakit.
Calvin mengatakan, ia dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pick up, tapi bukan mobil pick up yang menabraknya.
Sang ayah meminta tolong kepada mobil pick up yang lewat untuk membawanya ke rumah sakit.
"Naik mobil pick up. Bukan, bukan ambulans," ujarnya.
• Masa Peminjaman Habis di PSIS Semarang, Silvio Escobar Segera Gabung Latihan Persija Jakarta
• Kondisi Terkini Calvin Borsitzki, Bocah Korban Kecelakaan Hingga Kaki Putus
• Pembunuhan Pupung: Damkar Lihat Ceceran Baygon, Garasi tak Terkunci dan Mobil Terpakir di Halaman
Di Rumah Sakit Siloam, ia langsung mendapat pertolongan, dan dioperasi demi membuat kondisi lukanya tidak semakin parah.
Hingga kini, ia masih dirawat dengan balutan perban di kakinya dan tangan diinfus.
"Harapannya ingin cepat sembuh, mau sekolah lagi," harap anak kelas V SD itu. (Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Bocah Kelas 5 SD Ini Heran Warga Hanya Videokan Dirinya Saat Tertabrak Mobil Hingga Kakinya Putus
Ingin pakai kaki palsu
Kini, Calvin dirawat di Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kakinya dilibat perban coklat, tangannya diinfus dan ada selang kecil ke arah hidungnya.