Seorang Anak di Bekasi Bunuh Ayah Kandungnya Sendiri Karena Terganggu Suara Dengkuran Saat Tidur
Turiman (40) warga setempat mengungkapkan Suherman dahulu merupakan bos lapak rongsokan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pria bernama Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis di Kampung Kobak Sumur 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi.
Korban ayah kandungnya bernama Juminta (65) tewas ditempat usai mendapatkan luka pada bagian wajah dan kepala.
Turiman (40) warga setempat mengungkapkan Suherman dahulu merupakan bos lapak rongsokan.
Akan tetapi 5 tahun lalu usahanya bangkrut, tak lama itu juga ia ditinggal istrinya.
"Dulu banyak uang, saat masih jadi bos limbah bos lapak. Dia baik juga, kalau lagi pulang ke rumah suka kasih rokok kopi aja sama bapak-bapak disini," ujarnya kepada Wartakota, Minggu (1/8/2019).
Baca: Kata-kata Terakhir Ibu Kandung Dana untuk Putranya yang Dibunuh Ibu Tiri
Akan tetapi, ketika usahanya bangkrut dan ditinggal istri ia kerap menyendiri.
"Dulu tinggal di lapak rongsokannya engga jauh dari rumahnya. Tapi pas bangkrut sekitar satu tahun jadi tinggal sama orangtuanya," jelas dia.
Kemudian, saat tinggal bersama orangtuanya beberapa kali terlihat Suherman kumat dengan marah dan teriak-teriak sendiri.
"Suhermena memang setelah waras, kalau lagi kumat ya gitu. Suka berantem jadinya sama bapaknya atau keluarganya," kata dia.
Sementara Sarni (60) ibu kandung pelaku mengungkapkan pihak keluarga sudah beberapakali melakukan pengobatan ke Puskemas dan sudah disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Akan tetapi ia tak melakukan pengobatan ke RSJ dikarenakan terkendala biaya dan jarak.
"Kami engga punya uang, jauh juga kalau mau berobat kan. Terus anak saya ini juga engga gila cuman depresi aja," jelas Sarni.
Mengetahui kondisi kejiwaan seperti itu, kata Sarni, tempat tinggal Suherman dipisahkan dari anggota keluarga lainnya.
"Herman kan ada kakanya dua perempuan, udah pada nikah juga. Jadi dipisahin tempat tinggalnya tapi masih satu kampung. Bapak (korban) yang jagain Herman," ucap dia.
Sarni tak menyangka suaminya akan dibunuh dengan cara seperti itu oleh anaknya sendiri.
Selama ini Juminta ayah kandung pelaku sengaja tinggal satu rumah dengannya untuk menjaga dan menemaninya agar tidak sendiri.
"Herman memang sering ditemani ayahnya di rumah itu. Kalau tidur Herman di kamar ayahnya di ruang depan ruang TV," katanya.
Pakai linggis
Sebelumnya, Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis.
Suherman melakukan aksi pembunuhannya ayah kandungnya bernama Juminta (65) itu diduga akibat terganggu suara dengkurannya saat sedang tidur.
Kejadian keji anak bunuh ayah kandungnya sendiri akibat suara dengkuran itu terjadi di Kampung Kobak Sumur 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Sabtu (31/8/2019).
Atas peristiwa itu, pihak Kepolisian sedang mendalami dan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku.
"Kita sedang periksa kejiwaan pelaku, soal saat dimintai keterangan bicaranya tidak nyambung," ujar Kapolsek Sukatani, AKP Taifur, saat dikonfirmasi, Minggu (1/9/2019).
Kemudian informasi dari warga setempat, pelaku diduga mengalami depresi akibat usahanya bangkrut dan ditinggal istrinya sekitar lima tahun silam.
“Kita masih mendalami motif dari pembunuhan ini. Apakah benar karena depresi ini atau alasan lain,” katanya.
Semenjak itu pelaku tinggal bersama orangtua. Ketika tinggal bersama orangtua, berdasarkan keterangan pelaku, ia kerap dimarahi dan mendapatkan kekerasan dari korban.
"Ini yang membuatnya timbul keinginan tersebut. Apalagi ketika pelaku merasa keganggu suara dengkuran.
Tapi semua ini masih kita dalami," ungkap dia.
Sebelumnya, Suherman tega membunuh ayah kandungnya sendiri bernama Juminta (65) lantaran dia terganggu saat tidur mendengar suara dengkuran ayahnya yang sedang tertidur lelap.
Suherman membunuh ayah kandungnya itu dengan memukul bagian wajah dan kepala ayahnya dengan linggis berulang kali.
Tak lama itu aksi keji bunuh ayah kandungnya sendiri diketahui istri korban dan dilaporkan ke polisi.
Suherman membunuh ayah kandungnya itu dengan memukul bagian wajah dan kepala korban dengan linggis beberapa kali..
Korban pertama kali ditemukan oleh istrinya, Sarni (60) pada sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu korban sudah dalam terbaring tak bernyawa ditempat tidurnya.
Melihat suaminya dalam kondisi tewas, Sarni histeris dan berteriak meminta pertolongan warga serta melaporkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian.
Hasil identifikasi, ditemukan ada luka benturan benda tumpul pada bagian kepala, wajah, leher dan lengan kanan.
Korban juga telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna kepentingan diautopsi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara Nurdin salah satu warga menyebutkan, perbuatan keji Suherman itu lantaran terganggu dengan suara ayahnya yang tidur mendekur.
Pelaku semenjak bercerai setahun silam dengan istrinya, ia tinggal bersama orangtuanya.
Saat tinggal bersama dengan orangtuanya, seringkali terdengar suara keributan dari dalam rumah tersebut, antara pelaku maupun ayah dan ibu kandungnya.
"Memang sering ribut, tapi kalau yang ini pemicunya kemungkinan gara gara ayahnya mendengkur saat tidur," ujar Nurdin.
Penulis: Muhammad Azzam
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.